Muh Sabrin Ismail Yang Biasa di Sapa Sabrin Asal Dari NTT Tepatnya di Adonara Flores Timur Mencari Setetes Mani di Sebrang Tanah Daeng, Memiliki Niat Untuk Melanjutkan Kuliah di Salah Satu Kampus di Makassar Yakni di Kampus YPUP, Kemudian Mengambil Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bergelut di Organisasi HMI Salah Satu Dari Sekian Banyak Organisasi Yang di Geluti.
Sekapur Siri Dari Tanah Daeng
Semua orang mempunyai mimpi menjadi orang besar. Apa pun cara nya, Asalkan punya tekad.
Ya, Sabrin namanya !
Dengan nama lengkap Muh Sabrin Ismail, Julukan sebagai Bapak Filsafat di salah satu kampus kebanggaan nya, yakni Yayasan Pendidikan Ujung Pandang (YPUP). Kata teman seperjuangannya, Kenapa hidup mu seperti kambing yang tau nya makan dan makan, kutipan hiasan dari ayahanda BUYA HAMKA.
Mana si’ Akal mu, pengetahuan mu, ilmu dan skil. Kok tidak berfungsi ?
“Hari ini tidak ada aktifitas perkuliahan, seorang mahasiswa duduk termenung meratap kegilaan, Gila mungkin karena tidak ada sebatang rokok atau ampas hitam di bibir pahit nya, Peribahasa pepata kuno di abad kegelapan dan ini senjata paling sering di gunakan oleh aktifis makassar untuk mencari segelas kopi. Kata senior nya kalau mau ingin kopi pake teori GEOS (Gerkana Seolah-Olah) “Adakaaaaaah” Hahahaa Hidup nya sebatas anak tiri yang berkeliaran di kampus itu, hari-hari berteman dengan kutu buku, bercanda dan berimajinasi, hembusan nafas dan bola matanya seolah-olah bertengkar dengan kata-kata, 100 tahun mengemis akhir nya menjadi pelacur intelektual yang bermoral”. Katanya
Keringat nya hanya di pergunakan untuk mengurus tetangga yang sedang lapar mencari setetes pengetahuan, 7 tahun lama nya, berkedok dalam dunia kampus, Mengoles air tintah di papan tulis yang putih bersih menjadi cakar ayam yang penuh butiran pena. Kejam katanya, tapi asik bersemayam di hayalan dalam dunia fiksi, bersilat lidah bercengkraman dengan para domba-domba baru di kehidupan kampus alias Mahasiswa Baru (Maba) itu anak siapa si ? _*We anak baru ni di kampus, Banyak uang nya tawwa, ayo Geos deh. Biasa…….! Modal perkopian dan per’asapan ? Traktiran dong Hhhhh. Seperti hal nya memilih presiden yang otoriter, tak ada makan siang bagi anak yang hidup nya terlantar. Miris, ya itulah kehidupan sebagai anak rantau yang hanya mencari setetes pengetahuan untuk mencari jati diri dan kehormatan sebagai manusia yang di titipkan oleh Ilahi. Mungkin itu kata yang pantas di ucapkan oleh aktifis berdarah Timur Ujung Merauke Tanah ADONARA NTT.
“Saya punya karya tapi tersimpan dalam seperempat sudut kamar kos, Ide yang begitu besar tapi masi terpendam dalam imajinasi, mimpi yang terus terbengkala entah apa gunanya, hanya sebatang rokok menjadi penawar lalu bertengkar dengan pikiran”
Tujuh tahun lama nya hidup dalam halusinasi, menciptakan ide besar, seketika menjadi Super Hero di mimpi malamnya. Ya, itulah sosok Entrepreneur sejati yang di impikan sedetik tanpa di duga-duga.
Sabrin…..?
Panggilan dari sosok kakak yang sudah di anggap sebagai sonok saudara, entah apa penilaiannya, dari kata saudara, hanya Tuhan yang tau. Nama nya Munni, panggilan terdekat olehnya adalah Kak Munni. Bagus juga cukur ta ? Hehe. (senyum) Tunggu ya, (berpikir) Bagus kalau lahan di depan di gunakan untuk tempat usaha Cukur ta’ Sabrin?
Halaman Rumah
(Mengatur rencana)
PERCAKAPAN PENDEK
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Beliau adalah semester terakhir (Sabrin) Duduk di bangku perkuliahan, mimpi untuk menjadi orang sukses ternyata tak semudah menjilat lidah sendiri, seperti tak bergurau membalikan telapak tangan dengan genggaman sebutir pengetahuan yang selama ini ia capai hanya untuk menjadi yang terbaik di kemudian hari.
“Seketika tak berpikir panjang lebar, lalu bercengkrama dengan segelas kopi hitam bersama dengan para pakar pembisnis di kota makassar, Sebut saja SENIOR, Banyak ide tertampung di sana dalam hal ini silaturahmi, hadir sebagai pengusaha dengan keberanian dan tekad yang kuat hingga berdiri sebuah Usaha Pangkas Rambut. Dengan nama yang sudah di diskusikan bernama
●PANGKAS RAMBUT ADONARA●
Bersambung…”