INSAN.NEWS || Jakarta – Menkomdigi RI, Meutya Hafid menegaskan, tugas Dewan Pers ke depan tidaklah mudah. Terutama, dalam menghadapi tantangan zaman yang kian kompleks di era digitalisasi saat ini.
“Informasi terus membanjiri ruang publik, media digital tumbuh dengan cepat, dan teknologi kecerdasan buatan turut memperbesar tantangan dalam membedakan mana informasi yang benar dan mana yang palsu,” kata Waketum Partai Golkar ini dalam keterangannya, di Jakarta, dikutip Kamis (15/5/2025).
Ia menekankan pentingnya kecermatan dalam menyaring informasi di era kebebasan berekspresi yang luas. Menurutnya, media dan jurnalis harus tetap menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik (KEJ) agar masyarakat tidak tersesat dalam lautan informasi yang menyesatkan.
“Saya percaya Dewan Pers yang baru memiliki kapasitas dan integritas untuk menjalankan tugas mulia ini. Kami dari Komdigi berpesan agar komunikasi dengan seluruh konstituen terus diperkuat, dan pengawasan terhadap ruang-ruang jurnalistik dilakukan secara aktif dan bijak,” tegasnya.
Bagaimana Kualitas Media Pers.?
Tidak hanya itu, Menkomdigi juga menyoroti kondisi ruang redaksi di sejumlah media massa yang kini mengalami penyusutan. Yakni, baik dari sisi tenaga kerja maupun kapasitas produksi.
Hal ini, menurutnya, bukan hanya isu bisnis semata, tetapi turut berdampak pada kualitas demokrasi yang bergantung pada akses masyarakat terhadap informasi yang akurat dan terpercaya.
“Ini pekerjaan rumah kita bersama. Kita harus menjaga ketahanan ekosistem pers. Teman-teman pelaku media harus mampu bertahan di tengah disrupsi yang bergerak begitu cepat,” tutupnya
INSAN.NEWS – Menginspirasi Anda
Follow Berita InsanNews di Google New