INSAN.NEWS II Pangkep – Aktivis Gender St. Nusra Azis, mendorong kader perempuan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) untuk berani mengambil peran strategis di berbagai bidang kepemimpinan, meski masih dihadapkan pada tantangan bias gender.
Hal itu disampaikan St. Nusra Azis saat membawakan materi “Kaderisasi Perempuan HMI: Mencetak Pemimpin di Tengah Bias Gender” pada Latihan Kader (LK) II HMI Cabang Pangkep yang berlangsung di Gedung DPRD Kabupaten Pangkep, Selasa 12/08/2025.
St. Nusra menegaskan bahwa bias gender masih menjadi hambatan nyata bagi perempuan untuk tampil di ruang publik. Bentuknya antara lain keraguan terhadap kapasitas memimpin, beban ganda domestik dan publik, serta minimnya akses jaringan strategis.
“Pemimpin perempuan bukan sekadar simbol kesetaraan, tetapi motor perubahan yang membawa perspektif keadilan bagi semua,” ujarnya di hadapan puluhan peserta LK II yang berasal dari berbagai cabang HMI.
Ia menekankan empat pilar penting dalam kaderisasi perempuan HMI: peningkatan kapasitas intelektual, penguatan mental kepemimpinan, perluasan jaringan advokasi, serta penguatan spiritualitas dan integritas.
Menurutnya, HMI memiliki sejarah panjang dalam melahirkan pemimpin perempuan yang berkiprah di tingkat lokal hingga nasional. Ia juga mendorong DPRD Kabupaten Pangkep menjadi mitra strategis dalam menciptakan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Kegiatan LK II HMI Cabang Pangkep ini diikuti oleh kader dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan dan wilayah lainnya, antara lain ; HMI Cabang Makassar, Makassar Timur , Bone , Barru, Polman, Majene, Sinjai, Puhowato, Gowa Raya, Konawe, dengan menghadirkan sejumlah narasumber yang membahas tema sosial, politik, ekonomi, keislaman dan keindonesiaan.