INSAN.NEWS || Pangkep, 1 Oktober 2025 – Bangsa Indonesia kembali meneguhkan komitmennya terhadap ideologi Pancasila dalam momentum Hari Kesaktian Pancasila. Peringatan ini bukan hanya seremonial, melainkan refleksi bahwa Pancasila tetap relevan dan paripurna sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara.
Berbeda dengan ideologi lain yang seringkali timpang, Pancasila menjawab tuntas tiga aspek fundamental: Ketuhanan, Kemanusiaan, dan Kosmologi. Kapitalisme misalnya, gagal menjelaskan hakikat manusia dan arah hidupnya. Sementara sosialisme menafikan ruang ketuhanan.
Sebaliknya, Pancasila memadukan nilai moral ketuhanan, penghormatan terhadap martabat manusia, serta keteraturan kosmos yang memberi arah kehidupan berbangsa. Karena itu, Pancasila bukan sekadar dasar negara, melainkan keyakinan standar yang menyatukan seluruh rakyat Indonesia.
Ketua Umum Kohati HMI Cabang Pangkep, Arni, menegaskan pentingnya peran generasi muda, khususnya kader HMI, dalam menjaga dan menghidupkan nilai-nilai Pancasila di tengah gempuran arus globalisasi.
“Pancasila bukan hanya teks dalam pembukaan UUD 1945, tetapi arah hidup dan identitas bangsa. Di era modern ini, banyak ideologi asing yang mencoba memengaruhi pola pikir generasi muda. Namun kita harus sadar, hanya Pancasila yang mampu menjawab tantangan zaman, baik dalam aspek ketuhanan, kemanusiaan, maupun kebangsaan,” tegasnya, Rabu (01/10/2025/).
Arni juga mengingatkan bahwa Hari Kesaktian Pancasila harus menjadi momentum generasi muda untuk tidak tergelincir pada pragmatisme ideologi luar.
“HMI dan Kohati akan terus konsisten mengawal Pancasila agar tetap menjadi pedoman hidup masyarakat Indonesia,” tambahnya.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025 kembali menegaskan: Pancasila bukan sekadar warisan sejarah, melainkan jalan hidup yang akan selalu relevan lintas zaman.