INSAN.NEWS || Kepulauan Selayar,- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kepulauan Selayar terus meneguhkan diri sebagai laboratorium demokrasi di wilayah kepulauan. Melalui Forum Group Discussion (FGD) bertema “Kajian Penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024”.
KPU membuka ruang partisipatif lintas sektor untuk merumuskan arah kebijakan menuju Pemilu Serentak 2029 yang lebih efisien, transparan, dan berkeadilan.
Bertempat di Rumah Pintar Pemilu (RPP) KPU Selayar, forum ini menghadirkan perwakilan partai politik, Bawaslu, Polres Kepulauan Selayar, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI, dan Kesbangpol. Seluruh pihak aktif memberikan masukan teknis untuk memperkuat desain tata kelola Pemilu masa depan.
Demokrasi Dimulai dari Diskusi
Dalam sambutannya, Iskandar, Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Selayar, menegaskan bahwa forum ini bukan sekadar forum formal, melainkan ruang kolaborasi terbuka bagi seluruh peserta.
“Semua yang hadir di forum ini adalah narasumber. Kami ingin mendengar pandangan dari berbagai perspektif agar kajian yang dihasilkan benar-benar matang,” ujar Iskandar.
Diskusi yang dipandu Bustanuddin berlangsung dinamis. Setiap peserta berbagi pengalaman dan gagasan, mulai dari sinkronisasi regulasi, pemanfaatan teknologi pemilu, hingga penataan daerah pemilihan (Dapil).
Teknologi, Regulasi, dan Tantangan Transparansi
Salah satu isu utama yang mencuat adalah sinkronisasi jadwal tahapan pemilu dengan regulasi pelaksanaannya. Peserta berharap KPU RI dapat menyiapkan peraturan lebih awal agar pelaksanaan di lapangan tidak tumpang tindih.
Dari sisi digitalisasi, Muli, operator Sistem Informasi Pencalonan (Silon), mengusulkan agar fitur tanggapan publik diperkuat.
“Publik perlu ruang lebih besar untuk memberikan masukan. Transparansi adalah kunci kepercayaan,” ujarnya.
Senada, Ketua Bawaslu Selayar, Nurul Badriah, menekankan pentingnya akses penuh (full access) terhadap sistem Silon untuk memperkuat pengawasan. Kolaborasi teknologi lintas lembaga dinilai menjadi fondasi keterbukaan.
Dari Pemeriksaan Kesehatan hingga Digitalisasi SKCK
Sorotan lain datang dari aspek teknis pencalonan. Peserta mengusulkan agar pemeriksaan kesehatan calon legislatif dapat disimulasikan lebih awal, mengingat keterbatasan fasilitas medis di daerah.
Dari unsur partai politik, Sukardi (PKS) menekankan perlunya peningkatan kapasitas helpdesk dan penambahan SDM agar pelayanan administrasi tidak menumpuk.
Sementara Polres Kepulauan Selayar memperkenalkan inovasi SKCK Full Online, yang memungkinkan calon legislatif mengurus dokumen tanpa datang langsung ke kantor kepolisian.
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI pun menegaskan pentingnya legalisasi ijazah SLTA secara langsung untuk menjaga keabsahan dokumen pencalonan.
Penataan Dapil: Representasi yang Adil dan Proporsional
KPU Selayar menjelaskan bahwa jumlah kursi DPRD tetap 25 kursi, namun penataan Dapil harus berlandaskan tujuh prinsip utama:
“Kesetaraan nilai suara, ketaatan sistem, kohesivitas wilayah, dan keadilan bagi pemilih”.
Peserta FGD sepakat, proses ini harus transparan dan partisipatif, dengan sosialisasi luas kepada masyarakat agar legitimasi politik semakin kuat.
Refleksi Nasional: Sistem Terbuka atau Tertutup?
Isu nasional tentang sistem proporsional terbuka dan tertutup juga mewarnai forum. Meskipun belum ada keputusan final, para peserta menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara efisiensi, representasi, dan kemudahan pemilih.
Menatap 2029: Dari Forum ke Arah Kebijakan
Menutup kegiatan, Iskandar menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif seluruh pihak. Ia memastikan bahwa hasil FGD ini akan menjadi bagian dari kajian teknis dan rekomendasi resmi KPU Selayar kepada KPU RI.
“Masukan hari ini akan kami jadikan bahan penyusunan rekomendasi kebijakan untuk memperkuat arah Pemilu dan Pemilihan Serentak 2029,” tegasnya.
Refleksi: Demokrasi yang Hidup dari Dialog
FGD ini menjadi cermin bahwa demokrasi tidak hanya dibangun lewat regulasi, tetapi lewat dialog, kolaborasi, dan komitmen bersama.
KPU Kepulauan Selayar menegaskan bahwa partisipasi publik adalah denyut nadi utama menuju Pemilu yang berintegritas.
Dari Selayar, semangat itu hidup – demokrasi yang tumbuh dari diskusi, dan kebijakan yang lahir dari kolaborasi.
INSAN.NEWS – Menginspirasi And Follow Berita InsanNews di Google New


