Ada Apa dibalik Emosi JOKOWI dari Sedih, Kecewa Hingga Kesal Tentang Penanganan Covid-19.?

oleh -99 Dilihat
oleh
images 56
banner 1000250

Insan.News || JAKARTA – Gunakan Metode Layerd Voice Analysis (LVA) dalam Mengamati Ekspresi Presiden Joko Widodo (JOKOWI), Pakar Gestruk Handoko Gani Sebut JOKOWI Sedih hingga kesal

Hal ini disampaikan Handoko melihat Emosi JOKOWI  disaat menyampaikan kondisi Corona di Indonesia yang memburuk, Senin (30/11) Malam

Pakar gestur itu mengaku mengamati mimik wajah JOKOWI ketika memulai paparannya.

Yang saya catat justru helaan nafas. Sejak pertama di menit 00:01,” Kata Handoko , Senin (30/11) Malam

Dijelaskan Handoko, dirinya adalah satu-satunya instruktur Ahli Deteksi Kebohongan dari dunia sipil yang memiliki gelar diploma di bidangnya, serta terotorisasi dalam penggunaan alat atau Metode LVA

Diakuinya, Handoko Fokus menyoroti ekspresi JOKOWI saat Menyebut Provinsi  DKI Jakarta dan Jawa Tengah, yang mengalami kenaikan drastis kasus positif dalam 2-3 hari belakangan.

Saat mengucapkan kata “Jawa Tengah”, terdapat gerakan AU 53C (kepala diangkat) dan AU 62D (mata ke kiri), namun dan jeda, keliatan seperti tercenung, kemudian saat mengucapkan kata ‘DKI Jakarta‘,” ungkapnya.

Dari Pengamatannya, Handoko menyodorkan hipotesis soal kekesalan JOKOWI.

Presiden menunjukkan kekesalan dan beban kesedihan campur aduk pada penanganan COVID-19, termasuk soal vaksinasi dan mulainya vaksinasi yang keliatannya tidak disampaikan di laporan tersebut. Jawa Tengah menjadi perhatian yang beliau tidak ekspektasi. Ini harus menjadi catatan Ganjar Pranowo dan jajarannya,” tuturnya.

Baca;  Kena Skorsing Sewenang-Sewenang, Ketua DPC PERMAHI Makassar Akan Tempuh Upaya Hukum

Yang diminta secara spesifik adalah Mendagri. Mendagri perlu memperhatikan dua area tersebut, dengan memegang data angka real. Dan kata “memburuk, memburuk semuanya” kiranya menjadi perhatian Mendagri,” lanjut Handoko

Sebelumnya, Presiden Jokowi memaparkan data terbaru terkait angka kasus Corona di RI. Dia menyebut kasus aktif Corona di RI meningkat menjadi 13,41 persen.

Awalnya Jokowi menyebut dua Provinsi, yakni DKI Jakarta dan Jawa Tengah, yang mengalami kenaikan drastis kasus positif dalam 2-3 hari belakangan. Jokowi mengatakan semuanya memburuk.

Hal ini diungkapkan Jokowi dalam Ratas Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasionali, di YouTube Setpres, Senin (30/11).

Tingkat kesembuhan juga sama minggu yang lalu 84,03 sekarang menjadi 83,44 persen, ini semuanya memburuk semuanya. Karena adanya tadi kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin,” kata JOKOWI

JOKOWI menginstruksikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk mengingatkan kepala daerah dalam penanganan Corona dan pemulihan ekonomi.

Sebab, masing-masing kepala daerah memegang kendali dalam kasus tersebut di wilayahnya.” Tegas JOKOWI

Saya minta perhatian beberapa hal yang ingin saya sampaikan, yang pertama saya minta Menteri Dalam Negeri mengingatkan kepada para gubernur, bupati, dan wali kota untuk betul-betul memegang penuh kendali di wilayah masing-masing yang berkaitan dengan masalah COVID dan juga berkaitan dengan masalah ekonomi,” Tutup JOKOWI

Baca;  Kepala Desa hingga Dusun Mulai Dikumpul, Diduga Soal Dukungan Calon Pilkada Bulukumba

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *