InsanNews || JAKARTA – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menyayangkan sikap Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang tidak ingin Kementeriannya dilibatkan dalam pertimbangan pengajuan dana Pemulihan Ekonomi Nasiona (PEN).
Menurut Nawawi, Kemendagri sebagai pihak yang mempertimbangkan persetujuan pengajuan pinjaman dana dapat menutup celah penyimpangan.
“Sebenarnya tahapan ‘pertimbangan Kemendagri‘ ini haruslah menjadi filter untuk menutup celah-celah korupsi, sangat disayangkan jika proses filter ini justru ditiadakan,” ujar Nawawi, Kamis (3/2/2022).
Menurutnya, Niat Kemendagri melepas diri dari keterlibatan pertimbangan PEN muncul setelah mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Mochamad Ardian Noervianto jadi tersangka di KPK.
” Sikap Mendagri yang justru melepas posisi tersebut tetap sangat disayangkan” kata Nawawi.
Terlebih lagi, kata nawawi, pihak Kemendagri telah menyatakan bahwa kasus yang menimpa Ardian merupakan permasalahan individual bukan permasalahan Kementerian Dalam Negeri.
“Janganlah mengusir tikus di geladak dengan membakar kapalnya,” lanjutnya
Menurut Nawawi, seharusnya Kemendagri meminta waktu yang cukup untuk bisa mempertimbangkan persetujuan atas pengajuan pinjaman dana PEN tersebut.
“Mungkin sebaiknya bukan meminta tidak dilibatkan, tapi meminta kecukupan waktu untuk memberikan pertimbangan berdasarkan data yang komprehensif terkait pengajuan dana PEN,” ucap Nawawi.
Penulis: Basri K