INSAN.NEWS || Jeneponto – Menanggapi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang dilakukan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) JENEPONTO, Aliansi Pemuda Bangkala (AMUBA) menyangkan adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang di lakukan oleh pihak PLTU Jeneponto atau PT Bosowa Enegi tanpa adanya dialog dan pemberitahuan.
Kabid Hukum AMUBA, Hajar Al Jihad mengatakan apa yang dilakukan oleh Perusahaan PLTU Jeneponto terkait PHK Massal terhadap tenaga kerja sangat berdampak pada kesetabilan ekonomi.
” apa yang dilakukan oleh Perusahaan PLTU Jeneponto dengan terkait PHK Massal terhadap tenaga kerja mayoritar tenaga kerja lokal sangat berdampak pada kesetabilan ekonomi yang dialami keluarga terdampak. Perusahaan setidaknya hadir memberikan kesejahteraan untuk masyarakat Lokal lebih-lebih dapat mengurangi beban daerah dalam mengurangi angka pengangguran” jelas Hajar Al Jihad.
Selain itu, Kihajar Al Jihad membeberkan ditengah PHK massal terhadap karyawan yang dilakukan oleh perusahaan Bosowa Energy yang bergerak dibidang Pembangkit Listrik ini diduga bukan karena alasana adanya beberapa alat yang tidak beroperasi akan tetapi ini adalah kodok PLTU dalam menyelamatkan tenaga kerja asing yang akan dipekerjakan di PLTU.
AMUBA berharap pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (DISNAKERTRANS) dan Komisi 3 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jeneponto segera merespons atas PHK massa tersebut dan mendorong perusahaan tersebut transparan dalam perekrutan tenaga kerja maupun dalam pengurangan tenaga kerja.
“KADISNAKERTRANS dan Komisi 3 DPRD kabupaten jeneponto harus mengambil sikap terhadap kepentingan masyarakat. Seharusnya perusahaan tetap transparan terkait perekrutan tenaga kerja lokal maupun Asing begitupun sebaliknya” lanjutnya Hajar Al Jihad.
INSAN.NEWS – Menginspirasi Anda Follow Berita Insan News di Google New
