Cegah Penggeseran Patok Perbatasan Negara, 550 Prajurit TNI dikerahkan Ke Kalbar

oleh -90 Dilihat
oleh
"Tugas operasi kali ini akan lebih mudah karena dilaksanakan di wilayah sendiri, bukan di wilayah Komando Utama (Kotama) yang lain," kata Panglima Kodam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Sulaiman Agusto dalam pengarahannya di Mayonif 645/GTY di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Sabtu (29/01/2022)
"Tugas operasi kali ini akan lebih mudah karena dilaksanakan di wilayah sendiri, bukan di wilayah Komando Utama (Kotama) yang lain," kata Panglima Kodam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Sulaiman Agusto dalam pengarahannya di Mayonif 645/GTY di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Sabtu (29/01/2022)
banner 1000250

InsanNews || PONTIANAK, KALBAR – Sebanyak 550 prajurit Batalion Infanteri (Yonif) 645/Gradatama Yudha (GTY) yang tergabung dalam atuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) siap ditugaskan mengamankan perbatasan RI-Malaysia di wilayah Provinsi Kalimantan Barat.

“Tugas operasi kali ini akan lebih mudah karena dilaksanakan di wilayah sendiri, bukan di wilayah Komando Utama (Kotama) yang lain,” kata Panglima Kodam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Sulaiman Agusto dalam pengarahannya di Mayonif 645/GTY di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Sabtu (29/01/2022)

Agusto menjelaskan tugas pokok Satgas Pamtas adalah menjaga wilayah perbatasan, mencegah terjadinya penggeseran patok batas negara, dan mencegah kegiatan ilegal di wilayah perbatasan, seperti penyelundupan narkoba,  perdagangan manusia, dan lainnya.

“Latihan pratugas ini untuk persiapan dalam melaksanakan tugas operasi menjaga wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Kalbar,” ujar Agusto

Selain melaksanakan tugas pokok tersebut, kata dia, nantinya Satgas Pamtas membantu berbagai kesulitan masyarakat di perbatasan.

“Jadi lakukan itu, namun tidak boleh mengurangi kesiapsiagaan kalian dalam menjaga perbatasan kita. Banyak yang kalian bisa lakukan dan perbuat di perbatasan untuk membantu masyarakat,” terangnya.

Pangdam berpesan agar selama penugasan prajurit selalu menjaga nama baik perorangan, keluarga, dan satuan.

“Kalian secara kesehatan, mental ideologi, dan psikologi sudah dinyatakan lulus untuk melaksanakan tugas operasi sehingga laksanakan dengan penuh tanggung jawab,” katanya.

Penulis: Kontributor Kalbar (Ardiansyah)

Baca;  PB HMI Kritik Kebijakan Ekspor Pasir Laut, Lahan Subur Mafia Tambang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *