Insan.news || Mataram – Puluhan masa aksi dari Komunitas Pengawas Kebijakan Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan aksi di depan Mapolda NTB. Masa aksi meminta kepada Kapolda untuk segera merespon secara cepat terkait beberapa persoalan itu, salah satunya persoalan Kemacetan pada saat berlangsung dan pasca terselenggaranya Event MotorGP Mandalika yang dilaksanakan pada 20 Maret lalu.
Mahmud menyampaikan bahwa terjadinya kemacetan itu adalah murni kesalahan dari Kapolda NTB (Direktur Lantas Polda NTB) dan Dinas Perhubungan Provinsi NTB, karena tidak mampu menertibkan lalu lintas selama berjalannya Event MotorGP Mandalika.
Akibat kemacetan itu, ratusan masyarakat NTB maupun diluar NTB yang telah memegang tiket dinyatakan hangus serta tidak bisa mendapatkan Bus yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi NTB menuju sirkuit MotoGP Mandalika.
“Dalam event MotoGP kemarin, terjadi hal yang cukup tidak menyenangkan. Bayangkan mulai dari siang hari pada tanggal 20 Maret 2022 terjadi kemacetan yang cukup luar biasa. orang-orang yang sudah memegang tiket hangus dengan sendirinya. Ini karena pengaturan lalulintas oleh Polda NTB dan Dishub NTB”, Ungkap Mahmud saat dihubungi Juma’at (25/3/2022).
Mahmud yang diketahui sebagai Koordinator Lapangan itu melanjutkan, Masa aksi meminta Kapolda NTB dan Direktur Lalu Lintas Polda NTB agar meminta maaf secara terbuka dihadapan media cetak maupun online agar masyarakat NTB maupun seluruh Indonesia atas insiden tersebut.
“Kami menduga, ada kegagalan konsep pengaturan lalu lintas yang dlakukan oleh Direktur Lalu Lintas Polda NTB sehingga tidak mampu menangani kemacetan parah. Tentu ini membuat masyarakat Indonesia kecewa dengan kinerja Kapolda NTB dan jajaran dalam mengawal proses berjalannya Event MotorGP”, Jelasnya.
Setelah masa aksi melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak anggota Polda NTB. Kapolda NTB dan Direktur Lalu Lintas Polda NTB berada diluar daerah. Masa aksi menyamapikan kekecewaan secara terbuka dan akan menggempur kembali Mapolda NTB.
