Esai Wawan Mattaliu, Yang Terhormat Basuki Hadimuljono

oleh -109 Dilihat
IMG 20220920 222347

Semoga bapak senantiasa sehat dalam mengabdi untuk negeri ini.

Semalam pada jam yang sudah larut, sebuah video diunggah di sebuah WAG. Durasinya 22 detik. Saya crop penggalannya. Isinya seorang bapak terbaring menyamping, kakinya terjepit motor dan isi kepalanya terburai. Ada kardus terbungkus di sadelnya. Dan yang saya bayangkan bahwa seorang perempuan yang gelisah menunggu suaminya pulang baru saja beralih status menjadi orangtua tunggal dengan beberapa anak yatim yang sebentar lagi tangisnya pecah.

Kejadiannya tak jauh dari Grand Mall. Motornya terperosok pada lobang jalan yang baru saja dipapas untuk alasan perbaikan. Lobang berbentuk kotak dengan kedalaman sekira 10 cm dengan lebar yang variatif.

Sepanjang jalan sama sekali tak ada tanda-tanda peringatan. Lobang-lobang itu dibiarkan mengancam. Dan dengan sedikit kekeliruan, orang-orang yang pulang kerja segera almarhum atau paling tidak akan sampai di ruang ICU.

Pak Menteri yang saya banggakan.

Kejadian ini adalah konfirm betapa tidak profesionalnya perusahaan yang diberi tanggungjawab itu. Mereka mendapat untung dari pajak yang mungkin dibayarkan oleh korban.

Dan memang poros Jalan Nasional Makassar Pangkep ini sedikit aneh. Jalan-jalan yang baru saja dibiayai oleh negara tak pernah bertahan lama. Sesi perbaikan selama kurang lebih 4 tahun ini berlangsung begitu kontinyu. Hampir setiap semester. Beberapa bahagian aspal tambalannya membentuk pebukitan kecil serupa lava gunung yang membeku. Di bahagian lainnya aspalnya menguap dan membuat lobang baru yang menunggu orang jatuh.

Baca;  Antusias Ratusan Warga Warnai Reses A. Tenri Ita Maharani, Terbukti Dengan Banyaknya Permintaan

Maka maafkanlah saya yang awam ini pak menteri, yang menaruh curiga bahwa kualitas ini sengaja tak termaksimalkan agar setiap saat proses perbaikannya bisa berlangsung. Atau siapa tahu memang sudah seperti ini standar perbaikan jalan kita secara nasional.

Pak basuki yang saya hormati. Saya sangat sulit membayangkan wajah istri dan anak-anaknya ketika jasad lelaki yang dicintainya itu tiba dengan wajah yang tak dikenali.

Demikian, semoga kita semua senantiasa dalam lindunganNya.

Salam hormat.

Wawan.

Tulisan ini dilayangkan oleh sosok tokoh asal Maros yang pernah menjabat Anggota DPRD Provinsi. Sulawesi Selatan Dapil IV Maros, Pangkep, Barru, Pare-Pare, diberbagai akun sosialnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *