H. Karaeng Aco terancam diperiksa KPK

oleh -116 Dilihat
oleh
images 38

InsanNews || Makassar — Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Sulawesi Selatan (GRADSI SULSEL) akan menggelar Aksi unjuk rasa (unras) menuntut indikasi Korupsi Proyek Pembangunan Res Area dia kabupaten Jenaponto Tahun Anggaran (TA 2020) pada hari Rabu  (16 /6/2021)

Hal ini disampaikan Endhy di Megazone Makassar Minggu (13/6/2021),  Sebagai Jenderal lapangan, endhy mengatakan rencana unras akan dipusatkan di dua tempat yaitu Mapolda Sulsel, dan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan.

“Indikasi korupsi dalam proyek pembangunan rest area di kabupaten jeneponto ini sangat terang. Dari awal memang dikendalikan dan diatur oleh lingkup keluarga Nurdin Abdullah (Gubernur Sulsel – red)” Kata Endy

Menurut Endy, Pemenang proyek tersebut adalah PT. Sahabat Karya Sejati yang diduga milik H. Karaeng Aco yang juga merupakan kerabat NA,” kata Aktivis Makassar ini

“Unjuk Rasa ini bertujuan untuk meminta kepada pihak penegak hukum untuk segara mengatensi persoalan ini dan meminta agar indikasi korupsi pada proyek yang menghabiskan anggaran sebesar Rp.10.642.051.849.03 tersebut harus segera di limpahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi KPK” tegas Endy

“Yang sangat mengganggu moralitas publik adalah, pembangunan rest area di Jeneponto ini menghabiskan uang yang tidak sedikit namun status lahan belum merupakan milik pemerintah provinsi karena pemkab belum menyerahkan,” tambahnya.

Anehnya Diakui Endhy,  Proyek Dengan Anggaran Besar itu ternyata adalah Milik Pemerintah Daerah Provinsi sulawesi selatan yang dibangun dilahan milik Pemerintah Kabupaten Jenaponto

Baca;  Revolusi Birokrasi 2024: Mengakhiri Feodalisme di Kabupaten Bima

“Jangan asal asalan, Jangan menggampangkan semua hal, dan lebih ironisnya lagi Pembangunan Rest Area kab. Jeneponto dibangun di tempat kering serta rest area tersebut dibangun ditempat yg tidak strategis alias diatas bukit ini kan lucu,” ungkap Endhy

Endhy juga menuturkan Aksi ini merupakan Puncak dari kesimpulan hasil investigasi di lapangan dengan indikasi korupsi yang sangat jelas.

“Dari awal mulai dari perencanaan hingga proses tender dan kami duga kuat ada keterliban Nurdin Abdullah mengingat pemilik perusahaan pemenang tender adalah H. Kr. Aco merupakan kerabat dekat Nurdin Abdullah yang sedang diproses di KPK,” tutup Endhy.

(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *