Insan.News || Maros – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FEB UMMA mempertanyakan kinerja kepolisian resort atau Polres Maros terkait adanya dugaan mafia bahan bakar minya (BBM) Bersubsidi yang ada di Kabupaten Maros, Sabtu 24/09/2022.
Ketua Bidang PTKP Komisariat FEB UMMA Haeril menyampaikan bahwa pihak kepolisian Kab. Maros tidak transparan dalam mengusut tuntas mafia BBM.
“Seharusnya pihak Polres Maros memberikan informasi dan transparan terkait sampai dimana upaya pengusutan dugaan mafia BBM Bersubsidi di Kabupaten Maros”.
Setelah HMI Cabang Maros mengadakan aksi demonstras sebelumnya dengan salah satu tuntutan yakni meminta kepada pihak Polres Maros sebagai aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas adanya dugaan mafia BBM Bersubsidi di wilayah hukum Kabupaten Maros.
Pengurus dan kader HMI Komisariat FEB UMMA yang juga ikut andil dalam aksi demonstrasi tersebut mempertanyakan kinerja Polres Maros yang sampai hari ini belum ada informasi terkait upaya pengusutan dugaan mafia BBM Bersubsidi di Kabupaten Maros.
Haeril mengatakan sampai hari ini belum ada informasi terkait dugaan kasus tersebut.
Mafia BBM Bersubsidi sangat berdampak dan menyebabkan kelangkaan. Subsidi yang seharusnya dinikmati oleh masyarakat yang membutuhkan justru menjadi bisnis yang ilegal serta menguntungkan segelintir orang dalam hal ini para mafia BBM Bersubsidi.
“Padahal sudah jelas dalam Peraturan Presiden Nomor 191 pasal 18 ayat 2 Tahun 2014 diatur dengan jelas bahwa badan usaha/masyarakat dilarang melakukan penimbunan BBM dan atau penyimpanan serta pengunaan jenis BBM yang bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan”, ujarnya.
Belum adanya informasi dari pihak Polres Maros terkait pengusutan dugaan mafia BBM Bersubsidi menjadi pertanyaan besar bagi publik Maros secara umum dan HMI Komisariat FEB UMMA secara khusus.
“Ini harus menjadi atensi bagi Polres Maros. Jangan sampai isu ini hanya berlalu tanpa adanya kejelasan dan menjadi angin segar bagi para mafia untuk kembali melancarkan bisnis ilegalnya”, tutupnya.