Ekonomi Global

Indonesia Dorong Ekonomi Hijau di Kongres Nevsky XII Rusia

Indonesia
Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, Kongres Ekologi Internasional Nevsky XII di Istana Tauride, St Petersburg, Rusia, pada Kamis 22/05/2025. Foto Red

INSAN.NEWS || Jakarta– Indonesia semakin mengukuhkan perannya dalam diplomasi lingkungan global. Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, menegaskan bahwa Indonesia hadir bukan sekadar sebagai peserta, tetapi sebagai mitra strategis dalam Kongres Ekologi Internasional Nevsky XII yang berlangsung di Istana Tauride, St Petersburg, Rusia, pada 22–23 Mei 2025.

“Kami ingin memastikan bahwa pembangunan berkelanjutan, transisi energi, dan perlindungan lingkungan bukan hanya wacana, tetapi menjadi prioritas nyata dalam kerja sama global,” ujar Bambang dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Kamis (22/05/2025)

Dengan tema ‘Planet Earth: Living in Harmony with Nature‘ kongres ini menjadi ajang berkumpulnya lebih dari 1.200 peserta dari lebih 40 negara, termasuk delegasi Indonesia. Bambang menekankan bahwa partisipasi aktif Indonesia mencerminkan keseriusan negara dalam mendukung tata kelola lingkungan hidup yang lebih tangguh dan berkeadilan.

“Forum ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat kerja sama internasional di tengah tantangan perubahan iklim, degradasi ekosistem, dan ketimpangan pembangunan,” kata Bambang.

Indonesia juga membawa gagasan konkret dalam kongres ini, terutama dalam pengembangan teknologi lingkungan, seperti pengolahan sampah, teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture), serta inovasi berbasis energi hijau.

Hari ini! Harga Emas di Pegadaian Melonjak, Antam Tembus Rp2 Juta per Gram

Dukungan Indonesia terhadap isu lingkungan telah tertuang dalam Astacita, delapan misi strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Misi kedelapan secara eksplisit mendorong kehidupan yang harmonis dengan alam, sementara misi kedua berfokus pada percepatan ekonomi hijau dan biru, mulai dari pengembangan energi terbarukan, perlindungan ekosistem, hingga pengelolaan sumber daya berkelanjutan.

Sejumlah kebijakan strategis pun telah dicanangkan, termasuk:

  1. Bauran energi baru dan terbarukan (EBT) yang ditargetkan mencapai 23 persen pada 2025.
  2. Perluasan program perdagangan karbon dan insentif fiskal bagi industri hijau.
  3. Penguatan tata kelola hutan dan restorasi ekosistem.
  4. Pembangunan fasilitas waste-to-energy dan pengurangan sampah plastik sebagai bagian dari ekonomi sirkular yang berkeadilan.

Selain membahas pengelolaan limbah padat dan konservasi keanekaragaman hayati, kongres ini juga menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam isu lingkungan. Rusia bahkan meluncurkan proyek nasional ‘Ecological Well-Being‘ dengan target pembangunan lebih dari 400 fasilitas pengelolaan sampah hingga 2030.

Sesi khusus bersama UNESCO turut membahas pengelolaan situs warisan alam dunia serta penguatan kerja sama lintas batas di bidang konservasi dan sumber daya air.

Indonesia, melalui partisipasi aktif dari unsur legislatif, semakin menegaskan diri sebagai aktor utama dalam diplomasi hijau dunia. Dengan kombinasi kebijakan nasional dan keterlibatan dalam forum internasional, Indonesia membuktikan komitmen kuat untuk mewujudkan tata kelola lingkungan yang kolaboratif, tangguh, dan berkeadilan.

Komisi II DPR: Regulasi Pendanaan Parpol dari Swasta Harus Diperjelas!

INSAN.NEWS – Menginspirasi Anda
Follow Berita InsanNews di Google New

× Advertisement
× Advertisement