Insan.news || Pangkep – Puluhan massa Ikatan Pelajar Mahasiswa Liukang Kalmas (IPMA-KALMAS PANGKEP) gelar aksi unjuk rasa (Unras) menolak kenaikan harga BBM, di jln. Sultan Hasanuddin Kecamatan Pangkajene kabupaten Pangkep, terlihat massa aksi menutup jalan poros Makassar Pare Pare sehingga mengalami kemacetan total, Rabu (07/09/2022)
Dalam pantauan oleh salah satu wartawan, terlihat demonstran antusias melakukan orasi secara bergantian, mereka juga membakar, mereka juga membakar puluhan ban bekas sebagai tanda perlawanan.
Fadly selaku jenderal lapangan pada aksi itu menyampaikan kekecewaannya terhadap pemerintah pusat terkait kenaikan harga BBM
“Kami mengecam keputusan keputusan pemerintah pusat terkait kenaikan harga BBM kami kahawatir bagaimana nasib nasib kami yang ada diwilayah kepulauan pangkep terkhusus pada nelayan-nelayan,” ucap Fadly dalam orasi ilmiahnya.
Masih ditempat yang sama Ketua Dewan Penasehat Organisasi IPMA KALMAS, Ardan Mattawang menyayangkan kenaikan BBM terutama Solar.
“Kemarin saja harga BBM solar senilai 5.150/liter dengan satu harga banyak oknum-oknum yang diduga mempermainkan di kepulauan Pangkep bahkan biasa tembus 9.000/liter apa lagi sekarang. Kami kahwatir nasib orang-orang pulau kedepan, apa lagi harga ikan hasil tangkapan mereka tidak ikut naik bersama BBM,” tutur Ardan.
Ardan juga meminta dan berharap dengan adanya insiden kenaikan garga BBM ini, pemerintah daerah Kab. Pangkep dapat memkirkan khsus masyrakat masyarakat yang ada dikepulauan pangkep karna mereka akan tambah sulit mendapatkan BBM satu Harga
“Besar garapan kami terhadap pemerintah agar memikirkan nasib-nasib kami di kepulauan khusunya para pekerja nelayan karna mereka akan tambah sulut mendapatkan bahan bakar minyak disana kemarin saja sangat susah kasihan,” Tutupnya.