Insannews.id, Kaltim- Mengawali awal tahun 2022, tepat pada Minggu (16/01/21) Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia Ispikani) Cabang Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar silaturahmi dengan metode Focus Group Discussion (FGD) bersama Masyarakat Perikanan Loa Kulu di Kutai Kartanegara (Kukar).
Kegiatan ini bertujuan untuk merajut komunikasi dan mempererat silaturahmi serta acara dikemas secara rileks, berlangsung interaktif dalam forum diskusi sehingga terbangun suasana akrab yang pelaksanaannya tetap menerapkan protokol kesehatan yang dihadiri pengurus cabang dan dewan pakar Ispikani Kaltim dan masyarakat pelaku perikanan Loa Kulu Kabupaten Kukar.
Dalam kesempatannya, Dr. Hj. Fitriyani,S.Pi.,M.Si Ketua Ispikani Kaltim sangat berterima kasih kepada masyarakat Loa Kulu karena telah menyukseskan acara tersebut.
“Ini juga kemudian bertujuan memperkenalkan dan mendekatkan diri sebagai lembaga dan saling sharing dengan masyarakat perikanan di Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara,” katanya
“Perikanan Loa Kulu masih sangat mengandalkan pakan buatan pabrikan yang didapat dari luar pulau Kalimantan, dan hal ini menjadikan peluang bagi pemilik modal / investor local untuk dapat memproduksi pakan buatan yang bersumber dari alam di Kalimantan Timur,” sambungnya
Fitriyani menjelaskan, diskusi dan silaturahmi tak refleksi kondisi perikanan Loa Kulu selama pandemi Covid-19 terkait dampak serta tantangan yang akan dilakukan pelaku perikanan kedepannya.
“Data produksi budidaya perikanan saat ini belum memenuhi target pasar di Kalimantan Timur. Ini sebenarnya hal menjadikan peluang bagi pelaku perikanan diloakulu untuk melakukan budidaya, tetapi ada hal lain yang menjadi permasalahan bagi masyarakat yaitu kelangkaan pakan ikan dan biaya konsumsi pakan ikan yang selalu mengalami kenaikan harga. Hal ini berdampak pada turunnya jumlah pelaku perikanan di loakulu,” jelas Fitriyani
Ia mengatakan harga ikan selama pandemi kecenderungan mengalami penurunan dan tidak seimbang denga biaya produksi yang dikeluarkan selalu mengalami kenaikan terkhusus pada masalah pakan. Saat ini pandemi belum berakhir, ISPIKANI Kaltim menuturkan banyak potensi perikanan menjadikan tantangan besar yang bisa dikembangkan, mengingat loa kulu memiliki unggulan komoditi budidaya ikan air tawar dan permintaan komsumsi ikan yang tinggi, diharapkan menjadi peluang bagi masyarakat sekitar.
“Hasil silaturahmi dan diskusi akan disampaikan kepada pihak pemerintah daerah dan stakeholder terkait sebagai rujukan untuk program progam yang sensitivif pada persoalan masyarakat perikanan,” pungkasnya.