INSAN.NEWS || JAKARTA– Berita Bebas Anas Urbaningrum yang merupakan mantan Ketua Umum Partai Demokrat dari Lapas Sukamiskin pada 11 April besok, menyita perhatian kelompok aktivis mahasiswa.
Sekretaris Jenderal Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Wayan Darmawan, mengaku bagian dari kelompok yang menjemput Mantan Ketua Umum PB HMI itu.
“Saya telah berkomunikasi dengan rekan-rekan aktivis lintas organisasi di dalam kelompok Cipayung Plus, mereka seantusias saya untuk menjemput senior gerakan, Mas Anas,” tutur Wayan Darmawan , dalam keterangan Pers, Minggu (9/04/2023).
Wayan Darmawan menilai Mantan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut adalah cendekiawan. kata Dia, Sejarah kokohnya dasar hukum dan berlakunya seluruh sistem Pemilihan Umum yang demokratis, tidak lepas dari tangan aktivis muda kala itu, satu-satunya, ialah Anas Urbaningrum.
“Jika kita hari ini mendorong keterwakilan anak muda dalam pemerintahan, Anas Urbaningrum, sudah jadi satu-satunya aktivis muda progressif yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu Demokratis Pertama kali di Indonesia sebagai salah satu tuntutan Reformasi”, tegas Wayan Darmawan
Wayan Darmawan juga mengakui, Anas Tidak banyak sosok seperti Anas Urbaningrum, juga sebagai Ketua Umum PB HMI yang bisa menjadi senior bagi seluruh aktivis lintas organisasi dibawah Cipayung Plus. Hal tersebut Kada Wayan, karena pemikiran-pemikiran kritis dan konstruktif Anas Urbaningrum populer dikalangan aktivis gerakan sampai saat ini.
“Ada kontradiksi soal popularitas intelektual, karakter kepemimpinan, kiprah Mas Anas di kelompok aktivis gerakan dengan nasib Mas Anas dalam 8 tahun ini. Banyak orang meyakini, Mas Anas adalah korban ketidak adilan hukum tahun 2014 lalu,” tambah Wayan Darmawan
Atas dasar kepekaan tersebut, Pihaknya mengaku bersama rekan-rekan aktivis lain akan menjemput senior gerakan sebagai aksi solidaritas. Melihat gelombang dukungan menjelang hari kebebasan Anas Urbaningrum, dinilai Darmawan sebagai bentuk kerinduan dan dukungan moril dari kalangan mahasiswa yang selama hampir satu dekade tidak bisa berdialog dan diskusi secara langsung.
“Saya yakin kembalinya Mas Anas akan jadi langkah selanjutnya untuk kita semua melihat berbagai persoalan keadilan, dan cara keadilan kembali ke tempat (pemiliknya),” ucap Wayan Darmawan.
Follow Berita Insan News di Google News