Insan.News || Bulukumba – Ketua Umum (Ketum) Himpunan Mahasiswa Islam (HmI) Cabang Bulukumba, Baso Riswandi, angkat bicara terkait rendahnya serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2022.
Baso, sapaan akrab Baso Riswandi menjelaskan, idealnya serapan anggaran pada postur APBD jika memasuki triwulan tiga seharusnya sudah berada diangka 60-70 persen. Namun, pada kenyataannya realisasi serapan APBD Kabupaten Bulukumba, tahun anggaran 2022, baru diangka 45,08 persen.
“Jika dilihat dari nilai APBD tahun anggaran 2022 yang jumlahnya sebanyak Rp, 1,4 Triliun, dengan capaian serapan hari ini, maka bisa dipastikan dampak ekonominya di masyarakat sangat berefek. Alasannya, sederhana bisa dipastikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masyarakat juga ikut turun karena tidak terjadi perputaran ekonomis di masyarakat khususnya di kabupaten ini,” jelas Baso Sabtu, 23 Juli 2022.
Untuk itu kata Baso, pemerintah kabupaten (Pemkab) dan legislatif harus melakukan upaya konsolidasi politik. Pasalnya, rendahnya serapan APBD bisa disebabkan tarik ulur kepentingan politik antara eksekutif dan legislatif.
“Kami tentu berharap eksekutif dalam hal ini Pemkab segera merealisasikan kegiatan yang sudah ditetapkan. Upaya konsilidasi bersama dengan legislatif kan sampai hari ini belum ada titik terangnya artinya saling tarik kepentingan politik antara eksekutif dan legislatif itu masih kuat. Kami juga mendesak legislatif jika problemnya terletak pada eksekutif maka segera lakukan hak interpelasi atau hak angket supaya semuanya bisa clear,” terang Baso.
Terakhir kata Baso, eksekutif dan legislatif mulai saat ini harus membangun sinergitas yang baik dengan mengedepankan kepentingan masyarakat daerah ini. Bukan kepentingan kelompok atau kepentingan tertentu. “Kami menginginkan adanya sinergi antara eksekutif dengan legislatif, mari kita kembali merajut kebersamaan agar harapan kita mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT bisa kita wujudkan bersama,” tutupnya. (Rec)