INSAN.NEWS || JAKARTA – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memberi isyarat jika koalisinya bersama Gerindra akan segera mengumumkan pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden untuk tampil di Pilpres 2024 mendatang. Pengumuman ini disinyalir akan dilakukan pada Bulan Mei 2023 mendatang
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP PKB, Jazilul Fawaid ihwal perkembangan terbaru koalisinya. Awalnya, dia hanya memastikan deklarasi Capres-Cawapres akan dilakukan setelah Lebaran.
“Tentu nggak habis Lebaran pas lah. Kalau Lebaran itu kan bulan April akhir, kira-kira Mei lah,” kata Gus Jazil (sapaan), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (31/3/2023).
Menurutnya, pada bulan Ramadan saat ini memang terlihat tidak ada geliat, namun tentu ke depan akan ada percepatan bagi partai-partai dalam mengumumkan capres pilihan. Termasuk di Koalisi Gerindra dengan PKB.
“Ramadan ini meskipun kelihatannya stuck tapi akan mengalami percepatan, menurut saya, dinamikanya nanti, karena kan saya yakin, pasca Lebaran itu akan ada lagi survei-survei macam-macam gitu yang kemudian mendorong para partai-partai ini untuk segera menentukan,” ujar Wakil Ketua MPR ini.
Semntara, Pengamat politik Arif Nurul Imam menganalisa dengan belum deklarasinya pasangan capres dan cawapres oleh koalisi Gerindra-PKB bakal ada kemungkinan lain. Menurut dia, salah satunya seperti mengusung dari luar koalisi seperti Ganjar Pranowo.
“Koalisi Gerindra dan PKB belum mengumumkan cawapresnya. Dan, karena itu ada peluang mengusung tokoh di luar dari kedua partai tersebut, misalnya Ganjar Pranowo,” kata Arif Nurul Imam, dalam keteranganya belum Lama ini
Arif menyinggung kesepatan antara Gerindra dengan PKB dalam berkoalisi. Kesepakatan itu seperti penentuan cawapres oleh dua pentolan paprol yakni Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Dirinya menambahkan, peluang tokoh dari luar koalisi seperti Ganjar Pranowo jadi cawapres untuk Prabowo terbuka lebar. Menurut dia, dalam simulasi survei, duet Prabowo-Ganjar cukup moncer dengan neraih angka elektabilutas di atas 50 persen
“Apalagi dari beberapa hasil simulasi survei Prabowo-Ganjar selalu mendapat angka elektabiltas di atas 50 persen alias menang satu putaran, ” katanya.
Disisi Lain, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dalam menanggapi Kedekatan ini mencuat setelah Presiden RI Joko Widodo mengajak foto bersama keduanya dalam kegiatan panen raya di Kebumen, Jawa Tengah.
Dirinya mengaku tak mempermasalahkan kedekatan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Ya nggak ada masalah, semua proses komunikasi politik biasa saja. Finalnya nanti kita bicarakan lagi. Biasa saja, komunikasi politik, penting sekali,” kata Muhaimin dikutip dari Kompas.com, Minggu (12/3/2023).
Sebagai informasi, PKB dan Gerindra sudah sepakat membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya untuk Pemilu 2024. Namun, kedekatan Ganjar dan Prabowo dianggap membuka peluang duet keduanya sebagai capres-cawapres.
Hal itu membuat kans Muhaimin ikut kontestasi semakin tipis. Pria yang akrab disapa Cak Imin itu justru menegaskan bahwa pertemuan dan kedekatan tokoh politik penting sebagai bagian dari konsolidasi demokrasi.
“Sehingga semua proses politik, seleksi politik kita berjalan dengan kondusif, saling menghargai dan menghormati,” kata dia.
Follow Berita Insan News di Google News