Insan.News || Makassar – Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadisdukcapil) Kota Makassar Muhammad Hatim, mengaku akan melakukan Upaya jemput bola pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang telah cukup umur untuk memiliki kartu tanda penduduk (KTP).
“Jadi bagi anak-anak SMA yang cukup umur, kami datang ke sekolahnya untuk mendata sehingga tidak menunggu mereka yang datang ke kantor kami. Tiap sekolah nanti secara random dan bergilir kami akan datangi” Kata M Hatim, Sabtu (07/05/2022).
Kadisdukcapil M Hatim, Berharap dengan cara tersebut dapat menambah animo para siswa yang cukup umut untuk buat e-KTP.
Baca juga;
Pemkot Makassar Temui Dirjen Kependudukan, Kepala Dinas Fokus Perbaiki Administrasi
Sebelumnya, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto – Danny – terus bergerak menyukseskan program Makassar Recover. Salah satunya, mengunjungi Direktur Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil).
Danny didampingi oleh Kepala Dinas Dukcapil Kota Makassar Aryati Puspasari Abady. Pada kesempatan itu, Danny membahas sinkronisasi data program Makassar Recover melalui kunjungan ke rumah warga.
“Penggunaan data pribadi harus seizin Dukcapil sekaligus memberikan input dukcapil dalam segala hal termasuk memarking setiap rumah dengan sistem alamat sherlock,” kata Danny belum lama ini.
Metode ini, kata dia, merupakan hal baru di Indonesia di mana memadukan program pemerintah daerah dengan teknologi yang dimiliki pemerintah pusat.
Selain itu, Prof Zudan memaparkan kemampuan command center milik Dirjen Dukcapil ke orang nomor satu di Makassar itu. Tidak hanya itu, Danny membahas potensi PAD yang bisa diselesaikan lewat big data.
“Kita juga bahas persoalan data kependudukan mengenai pelaporan orang meninggal, lahir dan pindah Kami ingin jadi pertama bisa merespon seperti itu,” ungkapnya.
Pasalnya, Danny menjelaskan, setiap tahun banyak orang yang meninggal, lahir dan pindah tapi tetap terdata di database. Sehingga, mereka tetap menerima bantuan pemerintah lantaran masih masuk dalam data sebagai penerima.
“Jadi misalnya, mereka sudah meninggal tapi tetap terdata penerima bansos. Sekira, Makassar jadi Kota Update dalam masalah data,” jelasnya.
Terkait Makassar Recover, Kata Danny, Dirjen Dukcapil memberikan apresiasi Pemkot Makassar mendukung program pemerintah pusat dalam memutus mata rantai covid-1