Insan.News || Makassar – Bicara soal manajemen tentunya tidak sedikit orang yang tidak tau, namun produktif dan kematangan adalah hal yang membuat konsep kita menjadi nilai tersendiri dalam pandangan dunia.
Muhammad Natsir selaku Presidium KAHMI Sulawesi Selatan 2022 – 2027, paparkan konsep dan cara memanajemen massa saat mengisi forum Intermediate Training (LK-2) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar, (06/03/2022).
Dengan tema “Manajemen Massa ; HMI Antagonis atau Protagonis, Muhammad Natsir berikan tiga (3) gagasan tentang manajemen massa.
“Manajemen terbagi 3 ada pra, gerakan massa, output. Unsur pra yaitu tokoh, mesin /alat, sumber daya manusia (SDM), issue, proyeksi, Papar Muhammad Natsir.
Manajemen gerakan massa juga terbagi tiga yaitu, gerakan massa, gerakan mahasiswa, gerakan HMI, lanjutnya.
Peserta pelatihan masih penasaran terkait kegunaan konsep yang sudah dipaparkan, lama kemudian timbul pertanyaan dari salah satu peserta forum.
“Buat apa sih kak konsep manajemen aksi dan gerakan itu” tanya Cindia Oktaviani peserta Intermediate Training asal Cabang Solok Sumatera Barat.
Muhammad Natsir langsung lanjut menjawab, “Jika HMI dikelola dengan baik untuk manajemen gerakan massa, maka akan menghasilakn kapital”.
“HMI harus prentur ship artinya kader Hijau hitam (HMI) harus profesional di segala bidang, agar bagaimana nantinya para kader bisa mandiri, jelasnya
“Gerakan manajemen massa merupakan suatu gerakan yang tersistematis dalam melaksanakan suatu aksinya, tentunya dengan manajemen yang matang dan tersistematis akan menciptakan aksi massa sebagaimana yang diinginkan oleh massa demonstran” sambungnya.
Lanjut menanggapi jawaban dari, Muhammad Natsir, Cindia mengharapkan bahwa kontribusinya dalam kegiatan tidak akan pernah surut.
“Harapan saya kepada kak Muhammad Natsir, jangan pernah surut untuk menyumbangkan ide dan gagasan kepada HMI, Harapnya.
Lebih lanjutnya Muhammad Natsir jelaskan tentang indikator keberhasilan HMI.
“Yang dapat dikatakan indikator kader yang berhasil ialah senantiasa memberi dan menyampaikan pengetahuan dan pengalaman kepada kader kader yang akan datang, waktu Muhammad Natsir akhiri pertemuan sekaligus sebagai kata penutup.