Insan.news || Makassar – Polda Sulsel melalui Brigjen Pol. Chusaeni Patoppoi (Wakapolda) mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Makassar menggelar Gema Takbir Ramadhan, sebagai langkah mengurangi penyebaran covid-19 dimana Makassar berada pada PPKM Level 3.
“Biasanya takbir dilaksanakan oleh masing-masing secara berkelompok namun kali ini dilaksanakan bersama sehingga tidak bergerombol” tutur Pol. Chusaeni Patoppoi kepada media
Mengapresiasi Langkah Pemkot Makassar, Pol. Chusaeni Patoppoi sampaikan rasa syukur dan terimaksih.
“Terima kasih pak Walikota (Moh. Ramdhan Pomanto) sehingga kegiatan ini terselenggara” ucapnya.
Dari Pantauan Media, Sebagai pemenang lomba Gema Takbir Ramadhan 2022 diraih oleh Kecamatan Panakukang dengan nilai 361. Sementar juara dua diberikan pada Kecamatan Manggala dengan nilai 360 dan disusul juara ke tiga kecamatan Rappocini dengan nilai 343.
Dalam Pelaksanaanya, Lomba tersebut diikuti sebanyak 1.500 warga dari 15 kecamatan di Kota Makassar.
Kegiatan tersebut dimeriahkan dengan sejumlah obor yang dibawa warga ke alAnjungan Pantai Losari.
Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi, menyebut Kegiatan tersebut adalah semarak merayakan hari kemenangan.
“Karena sidang isbat memutuskan 1 Syawal jatuh pada tanggal 2 Mei,” sebut Fatmawati Rusdi, Minggu (1/5/2022) Malam
“Kita berharap (juara lomba Makassar Bertakbir) misalnya (bisa berkompetisi) di acara tingkat nasional, kita sudah punya bibit-bibit unggul yang bisa diunggulkan dari malam gema takbir ini,” kata Fatma.
Dijelaskannya, Makassar Bertakbir menjadi tanda kesyukuran atas Ramadan dan Lebaran 2022 bagi warga atas kelonggaran beraktivitas yang diberikan kepada masyarakat. Namun tetap memperketat protokol kesehatan (prokes).
“Dan ini dua tahun loh kita tidak berkegiatan karena pandemi. Alhamdulillah tahun ini kita kembali berkegiatan,” bebernya.
Terpisah, Kabag Kesra Setda Kota Makassar Muhammad Syarif menambahkan, Makassar Bertakbir diikuti sekitar 75 orang perwakilan di tiap kecamatan atau sekitar 1.500. Mereka menggemakan takbir, tahmid, dan tahlil yang dilombakan dalam ajang ini.
Menurutnya kegiatan tersebut sesuai dengan tuntutan syariat Islam.
“Kita lihat kreasi kecamatan-kecamatan mereka adakan takbir tanpa harus meninggalkan sesuai tuntunan syariat Islam,” ucap Syarif.