Insan.news || Mataram — Aksi demonstrasi HMI Cabang Mataram di depan kantor DPRD NTB diwarnai kericuhan dengan aparat kepolisan. Aksi demonstrasi ini merupakan jilid ke IV atas penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Mataram (27/09/2022).
Koordinator lapangan, Sudirman, yang juga ketua umum HMI komisariat hijau hitam cabang mataram ini mengungkapkan kenaikan harga BBM ini bertepatan memperingati hari tani nasional. Ia meminta agar DPRD NTB harus punya regulasi dan konsep baru dalam memenuhi kebutuhan petani agar tidak mendapat kerugian setiap tahunnya.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mataram menyampaikan akan terus berkomitmen menolak keputusan kenaikan harga BBM. Akibatnya, akan berimplikasi pada masyarakat bawah.
“HMI cabang Mataram sudah 4 kali membawa isu tuntutan menolak kenaikan harga BBM. Kami Tegas untuk menolak agar kembali pada harga semula sebelum di naikkan. Karena membahayakan masyarakat kelas rendah mulai petani, nelayan, buruh, ojek, pedagang, dan seluruh pengguna transportasi kelas bawah.” Pungkas Tata Sapriadin Ketua Umum HMI Cabang Mataram.
Aksi demontrasi jilid ke IV ini, HMI Cabang Mataram menyampaikan tuntutan:
1. Turunkan harga BBM
2. Mendesak Pemda NTB segera membuat perda harga pangan dan komoditas hortikultura.
3. Panggil dan adili pengecer, distributor dan pihak dinas yang menangani pupuk dan pestisida.
4. Stabilkan harga komoditas pertanian dan berikan fasilitas sektor pertanian untuk petani
5. Stabilkan harga sembako dan bahan pokok.
Massa aksi memanas hingga terjadi kericuhan meminta pimpinan DPRD NTB menemui massa aksi. Hj Baiq Isvie Rupaeda, ketua DPRD NTB kemudian keluar melakukan dialog dengan massa aksi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) serta menerima tuntutan dari HMI Cabang Mataram untuk diperjuangkan bersama.