INSAN.NEWS || Jeneponto,- Intermediate Training (LK II) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jeneponto resmi dibuka pada Jumat, (28/11/2025) di Rumah Jabatan Bupati Jeneponto.
Kegiatan yang menjadi jenjang strategis dalam perkaderan formal HMI ini mengusung Grand Tema: “Sekapur Sirih”, sebagai simbol pembuka jalan menuju transformasi intelektual dan penguatan karakter kader.
Ketua Panitia LK II, Sulaeman, dalam sambutannya menegaskan bahwa momentum LK II bukan sekadar forum pembelajaran biasa, melainkan ruang pembentukan daya pikir kritis dan karakter kepemimpinan yang berorientasi pada masa depan umat dan bangsa.
Ia membuka arahannya dengan menghidupkan kembali pesan monumental pendiri HMI, Lafran Pane, yang menekankan bahwa HMI lahir untuk melahirkan pemimpin bangsa yang bertanggung jawab.
“Sebagaimana pesan Lafran Pane, HMI harus mempersiapkan pemimpin bangsa yang bertanggung jawab atas masa depan umat dan negara. Kutipan ini mengingatkan kita bahwa keberadaan kita di forum ini bukan untuk mengejar status, melainkan amanah peradaban,” ujar Sulaeman.
Mengangkat tema “Sekapur Sirih”, Sulaeman menjelaskan bahwa LK II adalah langkah penyambutan terhadap perjalanan intelektual yang lebih matang. Tema ini melambangkan pintu masuk menuju pendalaman nilai dan penyucian niat dalam proses perkaderan.
“Sebagaimana dikatakan Ayahanda Lafran Pane, besar harapan saya agar lulusan LK II mampu memiliki daya pikir kritis untuk kemajuan umat dan bangsa. LK II bukan hanya sekedar forum pembelajaran, tetapi proses transformasi daya pikir yang kritis bagi masa depan Indonesia,” tambahnya.
Ia menekankan bahwa LK II harus menjadi titik balik bagi setiap peserta untuk membangun kesadaran diri sebagai calon pemimpin masa depan. Era modern menuntut kader yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga sanggup menjawab persoalan sosial, politik, ekonomi, dan moral yang semakin kompleks.
Sulaeman mengingatkan bahwa gerakan intelektual dalam HMI tidak pernah berdiri untuk pencarian status atau popularitas. Ia menegaskan bahwa seluruh proses perkaderan, mulai dari LK I hingga LK II, adalah arena pembentukan karakter, integritas, dan kapasitas berpikir.
“Kita berada di sini bukan untuk mencari pengakuan. LK II adalah medan pengabdian intelektual. Medan yang membentuk kita menjadi kader yang mampu menjadi bagian dari solusi peradaban,” tegasnya.
Pembukaan LK II ini dihadiri oleh pengurus HMI Cabang Jeneponto, instruktur, para alumni, serta puluhan peserta dari berbagai cabang HMI di Sulawesi Selatan dan luar daerah. Kehadiran mereka memperlihatkan besarnya antusiasme dan komitmen dalam melanjutkan tradisi intelektual HMI yang progresif.
Sulaeman menutup sambutannya dengan mengajak seluruh peserta mengikuti proses perkaderan dengan penuh kesungguhan, kedisiplinan, dan ketulusan niat. Ia berharap tema “Sekapur Sirih” mampu menjadi simbol kerendahan hati sekaligus keteguhan tekad untuk melahirkan kader-kader unggul, kritis, dan berintegritas.
INSAN.NEWS – Menginspirasi Anda Follow Berita InsanNews di Google New


