Tanam Bibit Nangka Madu, Pj Gubernur Bahtiar; Jangan Biarkan Lahan Kosong

oleh -3308 Dilihat
oleh
Nangka Madu
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin dan Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, Secara simbolis dilakukan penanaman 40 bibit pohon dalam program ketahanan pangan Penanaman Bibit Nangka Madu, di Bulukumba, Selasa (24/11/2023).

INSAN.NEWS || Bulukumba – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin dan Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, Secara simbolis dilakukan penanaman 40 bibit pohon dalam program ketahanan pangan Penanaman Bibit Nangka Madu, di Bulukumba, Selasa (24/11/2023).

Program penanaman Bibit Nangka Madu tersebut ditanam di lahan milik warga di Kelurahan Lemo-lemo, Kecamatan Bonto Bahari

“Alhamdulillah, ini mudah-mudahan dengan adanya ini, bisa produktif lagi untuk tanah-tanah ke depan. Senang sekali. Kepada Pak Bupati dan Pak Gubernur saya ucapkan terima kasih atas bantuannya. Mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini kami selaku masyarakat termotivasi lagi untuk berkebun,” kata petani, Rahmadi.

Upaya tanam Bibit Nangka Madu juga untuk ketahanan pangan di Sulsel serta menjadikan lahan tidak produktif menjadi produktif. Serta agar kehidupan petani secara ekonomi lebih baik.

“Lahan tidak produktif jadi produktif dengan support bibit unggul. Ini yang saya lakukan di Bulukumba, ini cara mensupport program ketahan pangan Pak Gubernur,” kata Andi Muchtar.

Ia menjelaskan, hitungan komersilnya untuk olah jual di UMKM nangka Madu, satu buah nangka menghasilkan 20 bungkus dengan harga produk perbungkus 20-40 ribu. Artinya, satu pohon nangka dengan 30 buah bisa menghasilan sedikitnya Rp12 juta. Ia sendiri telah menanam nangka di lahannya sejak 2014.

“Ini harus dilakukan secara terus menerus. Saya berharap bagaimana mengganti pohon yang tidak produktif dengan yang produktif seperti ini. Harus kita lakukan supaya ekonomi masyarakat bisa cepat dan UMKM-nya bisa hidup,” ujarnya.

Sementara, Bahtiar Baharuddin menyampaikan apresiasi ke Bupati Bulukumba. Ia menyebutkan, telah memberikan contoh serta mengedukasi masyarakatnya untuk menanam tanaman buah produktif. Ini pun akan diduplikasinya dalam skala provinsi.

Baca;  LEMPAR Sayangkan lambatnya Putusan Pengadilan mengenai Kerusakan Hutan Mengrove

Ia mengungkapkan, di Sulsel masih ada 2 juta hektar lahan terlantar, kosong dan tidak produktif. Selain komoditi pisang dimana maksimal bisa ditanami 500.000 hektar, masih ada 1,5 juta hektar lainnya.

“Ada lahan-lahan, yang misalnya airnya terbatas, maka saya belajar kepada Bupati Bulukumba cari komoditi atau pohon buah yang tidak memerlukan air dalam jumlah banyak dan relatif bisa bertahan di musim kemarau,” paparnya.

Riset menunjukkan, komoditi atau pohon-pohonan yang tidak memerlukan air dalam jumlah banyak dan bisa relatif bertahan di musim kemarau adalah buah yang memiliki getah banyak. Seperti nangka.

“Itu namanya nangka, kita cari yang jumlah buah banyak dan produktif serta nilai ekonomis tinggi. Itulah nangka madu yang sedang kami gerakkan,” sebutnya.

Adapun rencana ke depan, di 2024 akan ditargetkan ditanam 100.000 pohon di Sulsel, dan memerlukan 1.000 hektar lahan. Untuk bibitnya juga akan dikembangkan termasuk melalui kultur jaringan.

Ia kemudian mengajak masyarakat Sulsel menggunakan peluang ini.

“Mulai kita bergerak sama-sama, jangan biarkan ada lahan kosong di sekitar kita. Mari kita tanami dengan tanaman produktif,” imbaunya.

INSAN.NEWS – Menginspirasi Anda
Follow Berita Insan News di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *