Tingkatkan Literasi SMA Muhammadiyah 7 Makassar Menandatangani MOU dengan Perpustakaan Lorong dan Desa Provinsi Sul-Sel

oleh -107 Dilihat
oleh
IMG 20220829 WA0023
banner 1000250

Insan.news – Makassar – Tokoh Literasi Bachtiar Adnan Kusuma, Tularkan Semangat Literasi dan Numerasi di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Rappokaling, Makassar. Senin (29/8/22)

Tokoh Literasi Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional RI Bachtiar Adnan Kusuma, S.Sos.M.M Tularkan Semangat Literasi dan Numerasi di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Rappokalling.

 

Dalam pidatonya, Bachtiar Adnan Kusuma menekankan bahwa Pendidikan bermutu, satu ukuran adalah seberapa jauh kebudayaan, kebiasaan membaca kita menjadi sebuah proses, menjadi sebuah jalan, menjadi sebuah spektakuler didalam menggerakkan roda Pendidikan kita.

“Pendidikan yang baik harus dimulai dgn ekosistem Gerakan literasi yg baik. Tidak ada Pendidikan yang baik kalau tidak dimulai dengan sebuah Gerakan literasi yg baik” Ungkapnya.

IMG 20220829 WA0026

Bachtiar melanjutkan ada enam (6) dasar komponen literasi dasar kita, salah satu diantaranya adalah litereasi baca dan tulis, literasi ini sejak anak anak berada dilevel satuan Pendidikan paud disitu kita mulai diajar mengenal huruf-huruf dengan demikian membaca adalah proses mengenal huruf-huruf kemudian menyebutkan huruf dalam bentuk kata-kata dan kemudian memahami.

“Oleh karen itu Kita harus menggerakkan Gerakan kebudayaan membaca bagaimanapun caranya, dan itu di mulai dari guru-guru yang melek literasi, kedepan kita berharap disetiap satuan Pendidikan kita membentuk Tim Litersi Sekolah, disetiap kelas harus ada ruang baca, disetiap kelas harus ada club-club baca dan ada duta bacanya” Tutupnya.

Baca;  PB HMI Kritik Kebijakan Ekspor Pasir Laut, Lahan Subur Mafia Tambang

Wakasek Humas SMA Muhammadiyah 7 Makassar (Ilham Supiana, S.Sos.M.Ps,Sp) Mengucapkan banyak terimakasih kepada Ketua Perpustakaan lorong dan desa provinsi Sul-Sel (Adnan Kusuma, S.Sos.M.M).

“Saya berharap semoga Gerakan literasi dapat dijadikan sebagai budaya di Lingkungan sekolah kami” Harapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *