Tinjau Pelabuhan Pattiro Bajo, Pj Gubernur Sulsel sebut teluk Bone Jalur Laut Yang Penting

oleh -2175 Dilihat
oleh
Pelabuhan Pattiro
PJ Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin Saat Tinjau Pelabuhan Pattiro Bajo, Bone Pada Sabtu 07/10/2023
banner 1000250

INSAN.NEWS || Bone – Penjabat Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin menyebut teluk Bone adalah raksasa yang sedang tidur.

Untuk itu, dirinya ingin menghidupkan kembali potensi ekonomi di teluk Bone, termasuk dari hasil buminya.

Bahtiar menilai Teluk ini tidak kalah potensinya dengan teluk lain yang ada di Indonesia. Dia Berharap dapat menjadi lokomotif pembangunan di Sulsel.

“Satu bulan terakhir setelah menjadi penjabat Gubernur, saya sampaikan, bahwa ratusan tahun teluk Bone adalah raksasa yang sedang tidur,” ujar Bahtiar Baharuddin kepada awak media di Bone, Sabtu (0710/2023).

Menurutnya, teluk Bone disebut sebagai raksasa sedang tidur, karena lanskap ekonomi dan potensi yang dimilikinya.

Sedangkan selama ini Lanjut Bahtiar, bahkan sejak zaman penjajahan pantai barat di Sulsel, yakni selat Makassar lebih dikenal dan diperhatikan pembangunannya.

Diakuinya, teluk Bone juga dulunya adalah jalur laut yang penting.

Untuk itu, Puttra Asli Bone itu menilai bahwa teluk Bone juga harus menjadi perhatian dan pemerataan pembangunan harus dilakukan.

“Nah dalam sejarah yang berkembang itu semua berpusat di Parepare sama di Makassar, itu semua pantai barat. Akhirnya semua barang dari luar semua ke Makassar dan Parepare, baru di kirim ke Bone, Wajo, Sinjai dan seterusnya. Akibatnya biaya trasportasinya besar dan pasti cepat rusak jalan,” urainya.

Pengembangan pelabuhan laut misalnya sangatlah penting. Termasuk untuk transportasi logistik yang lebih baik dan meningkatkan nilai ekonomi, termasuk agar biaya transportasi lebih murah.

Baca;  Kepala Desa hingga Dusun Mulai Dikumpul, Diduga Soal Dukungan Calon Pilkada Bulukumba

Untuk itu, cara untuk mengurangi biaya trasportasi, maka harus diubah cara pandang dalam pengembangan pembangunan pelabuhan laut sebagai solusi untuk menjawab kesulitan masyarakat menjual hasil pertaniannya.

“Bagaimana cara mengurangi biaya trasportasi. Apapun yang paling murah adalah jalur laut. Kenapa China Sanghai paling besar di dunia, karena dia memiliki pelabuhan terbesar saat ini, kenapa Singapura paling besar saat ini karena dia pelabuhan laut terbesar barang di dunia kawasan sini,” jelasnya.

Ia menyampaikan contoh, jika dilakukan perbandingan dari segi keuntungan hasil panen di Kabupaten Bone dengan Kabupaten Maros, tentunya lebih murah biaya operasionalnya petani di Maros dibandingkan dengan petani di Bone jika di jual di Makassar karena faktor biaya transportasi.

“Makanya saya kasi contoh tadi kalau saya tanam jagung di sini (Bone), terus saya juga tanam jagung di Maros sama-sama saya jual di Pabaeng-baeng mana lebih murah, mana lebih banyak untungnya, Maros lah. Logikanya sederhana sekali, karena pasti tidak kena trasportasi, kita biaya trasportasi besar sekali,” paparnya.

Ia mengungkapkan peninjauan di Pelabuhan Pattiro Bajo, di Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone karena 9 pelabuhan yang sebelumnya dikelola Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) sudah diserahkan untuk dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.

“Saya dapat laporan dari staf, bahwa Kementerian Perhubungan telah menyerahkan sembilan pelabuhan laut, pelabuhan barang yang dimiliki oleh Kementerian Perhubungan RI diserahkan ke Pemerintah Provinsi. Nah sebagai Pemerintah Provinsi ingin tahu apa yang diserahkan itu,” jelasnya.

Sementara itu, Pj Bupati Kabupaten Bone, Islamuddin menyampaikan terimakasih kepada Pj Gubernur Sulsel atas kesedian waktunya melakukan kunjungan.

“Terimakasih banyak bapak Gubernur atas perhatian kepada masyarakat Kabupaten Bone. Kami akan berharap bisa mendukung program-program Pemerintah Provinsi Sulsel dan program priotas nasional,” tutupnya.

Hadir dalam acara tersebut Kodim Kabupaten Bone, Kapolres Bone, Kejari Bone, Kepala UPT Perhubungan Pemprov Sulsel, Perwakilan Sahbandar Pelindo IV dan seluruh stakholder lainnya.

Baca;  PB HMI Kritik Kebijakan Ekspor Pasir Laut, Lahan Subur Mafia Tambang

Follow Berita Insan News di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *