Insan.News || Bulukumba – Viral, Dugaan persoalan plagiat Hak Cipta salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bulukumba, Hal ini menimpa Rahma dan Sri selaku mahasiswa yang karyanya diklaim oleh orang lain.
Karya tersebut telah diperlombakan pada tingkat Nasional namun diklaim pada ajang Internasional yakni Teh Mochy sebagai obat herbal.
Pasalnya 2 Mahasiswa UM Bulukumba yakni Dhiya Lailatul Islami dan Astria Amanda telah dicatat dalam lomba Internasional Sang Inovator kategori Indonesian Young Scientist Association (IYSA)Grand Prize Ajang ASEAN Innovative Science Environmental and Enterpreneur Fair (AISEEF) 2025 di Semarang.
Disalah satu rilis media Dhiya mengklaim bahwa Teh Mochy adalah hasil karyanya, namun hal ini dibantah oleh Rahma dengan memperlihatkan Formula Teh Mochy dalam karya ilmiah yang tidak mencantumkan nama pembuat sesungguhnya.
“Bukti plagiat nya dhiya kak, dua penulis lainnya adalah orang lain yang kami Tidak tau siapa mereka dan tidak ada kontribusi apapun di karya kami, kami betul-betul tidak Terima”, Jelah Rahma Kepada Awak Koordinator Insan.News Bulukumba.
Karya tersebut telah diperlombakan dalam tingkat nasional sebanyak 3 kali, terkait awal mula pembuatan ataupun perintisan produk yang disaksikan oleh dosen pembimbing mereka di kampus.
“Saya harap klarifikasi dari saya mampu untuk membenarkan hal-hal yang seharusnya menjadi hak kami, karena karya ada sebuah hal yang tidak biasa dan saya tau kak kita paham bagaimana rasanya merintis namun langsung di ambil sama orang lain”, Tegas Rahma.
Perkara ini bukannya menambah citra kampus bagi masyarakat, akademisi, maupun kalangan mahasiswa lainnya, namun justru mencoreng nama baik kampus sekaligus pelanggaran.
“Hal seperti justru mencoreng nama baik kampus, apalagi saya selaku kerabat dan salah satu mahasiswa UM Bulukumba, membawa nama kampus diajang internasional TPI mengklaim hak cipta, lucunya diberi juara”, Kecam Zulkarnain salah satu mahasiswa.
Mungkin bagi orang lain adalah sebuah kebanggaan namun dipihak masyarakat dan mahasiswa yang memahami keadaan sesungguhnya akan kecewa dan marah, terlihat berita ini menuai komentar negatif disalah satu platform medsos.
“Terakhir kami sebagai inovator Dari Teh Mochy memohon kepada pemerintah daerah bulukumba setempat dan segala pihak yang terkait yang ikut mengembangkan inovasi kami ini untuk berhenti kak dan tidak melanjutkan apapun, karena apa yang mereka lakukan hanya untuk sepihak dari Dhiya itu sendiri bukan karena Tim kami, dan kami sebagai inovator resmi dari Karya kami Teh mochy sangat kecewa dan memohon sebesar-besarnya bagaimana bisa di tindak lanjuti sebagaimana mestinya, terlebih dari pihak dhiya dan Astri amanda untuk klarifikasi permintaan maaf dan mencabut kata mereka adalah inovator dari karya kami”, Tutup Rahma.