Wali Kota Makassar nilai BBM Subsidi naik justru meringankan Ekonomi Warga

oleh -98 Dilihat
oleh
Wali Kota Makassar nilai BBM Subsidi naik justru meringankan Ekonomi Warga
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menilai kebijakan Pemerintah Pusat tersebut dianggap bisa meringankan beban ekonomi warga, Kamis (01/09/2022), Foto Red.

insan.news || Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto – Danny – respon rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Menurutnya, kebijakan Pemerintah Pusat tersebut dianggap bisa meringankan beban ekonomi warga.

“Justru kenaikan BBM itu justru meringankan (ekonomi warga). Kan dibarengi sama subsidi,” ujar Danny saat dikonfirmasi, Kamis (1/9/2022).

Apalagi Danny melanjutkan, rencana kenaikan harga BBM ini akan dibarengi dengan penyaluran bantuan mencapai total Rp 500 triliun. Anggaran yang akan diberikan kepada masyarakat sebagai subsidi dan kompensasi energi

“Bayangkan Rp 500 triliun ini. Subsidi BBM Rp 500 triliun, kalau itu dibagikan kepada masyarakat kan lebih banyak berguna,” tuturnya.

Baca juga;
Danny Pomanto Kecewa Dengan Kerja DLH Makassar


Menurut Danny, pemberian subsidi ini lebih efektif. Apalagi selama ini BBM bersubsidi dalam penerapannya di lapangan acapkali disalahgunakan oleh orang kaya atau kalangan ekonomi mumpuni.

“Makanya ditempuh oleh Pemerintah Pusat adalah lebih baik Rp 500 triliun ini diberikan kepada 600 ribu per KK (kepala keluarga), 20 juta yang mau dibagikan, lebih berguna daripada kita talangi BBM yang orang punya mobil, orang kaya,” urai Danny.

Namun Danny menegaskan, kebijakan Pemerintah Pusat ini atas wacana menaikkan harga BBM yang dibarengi rencana pemberian subsidi perlu dipahamkan ke masyarakat.

“Ini luar biasa sebenarnya, cuma memang perlu dipahami semua orang bahwa kenaikan ini untuk masyarakat banyak,” imbuhnya.

Diketahui harga BBM bersubsidi wacanakan naik per tanggal 1 September 2022. Namun hingga saat ini rencana itu belum diterapkan Pemerintah Pusat.

 Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan, pemerintah akan mempertimbangkan semua faktor dalam penentuan kenaikan harga BBM. Mulai dari pertumbuhan ekonomi hingga keberlanjutan APBN.

“Kita pokoknya lihat seluruh faktor dalam hal ini. Yang harus diseimbangkan tadi, growth, inflation, daya beli, APBN,” ungkap Sri Mulyani saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, dilansir dari detikFinance, Rabu (31/8).

Sri Mulyani juga bicara sejauh ini pemerintah berhasil menahan kenaikan tingkat inflasi karena memberikan subsidi energi yang terus menerus naik hingga tiga kali lipat.

“Banyak negara hadapi inflasi di atas 8-9%. Karena kita naikkan subsidi BBM sampai tiga kali. Nilainya sampai Rp 502 triliun. Itu yang sebabkan harga-harga relatif bisa dikendalikan, kemarin pun inflasi disumbangkan lebih banyak oleh makanan bukan administered prices,” sebut Sri Mulyani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *