Wali Kota Makassar Optimis Longwis Sydney ciptakan Kemandirian ekonomi Rakyat

oleh -85 Dilihat
oleh
Wali Kota Makassar Optimis Longwis Sydney ciptakan Kemandirian ekonomi Rakyat
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto - Danny - tinjau Lorong Wisata (Longwis) Sydney (Citra Karya) di BTN Citra Tello Permai Kecamatan Panakukang Kelurahan Tello Baru, Senin (03/10/2022).

Insan.news || Makassar – Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto – Danny – tinjau Lorong Wisata (Longwis) Sydney (Citra Karya) di BTN Citra Tello Permai Kecamatan Panakukang Kelurahan Tello Baru, Senin (03/10/2022).

Longwis Sydney terbentang di bantaran sungai Tallo menyajikan wisata kuliner apung dengan sajian ikan segar sebagai menu utama dari nelayan setempat.

Tidak hanya itu di Longwis Sydney ini dikembangkan berbagai jenis tanaman oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Kelurahan Tallo Baru, diantaranya Padi, Bawang, Cabai, dan Sawi.

Baca juga;

Lorong Wisata jadi Program serius Pemerintah Kota Makassar

Danny mengatakan sejauh ini ada 195 Longwis dan ada 14 yang sudah memiliki konten yang lainnya sementara masih mengisi.

“14 Lorong Wisata ini saya akan tes, apakah semua SKPD masuk di sini atau tidak, itu menjadi penilaian saya dan itu akan saya evaluasi,” kata Danny.

Ditanya mengenai prediksi dampak inflasi tahun depan terjadi peningkatan, Danny menjawab bahwa itulah mengapa dirinya gencar mengembangkan Longwis, dengan membentuk badan usaha orong dan budidaya tanaman bagi warga.

“Mereka tidak akan belanja di pasar lagi, warga tinggal ambil di sini saja tanamannya, jadi resesi itu akibat inflasi. Inflasi itu terjadi jika kebutuhan tidak terpenuhi, jika terpenuhi jelas inflasi tidak ada,” jelasnya.

Sebab itulah kata Danny, ia mempercepat pengembangan Longwis, karena dampak resesi sudah mulai di Eropa hingga Amerika.

“Makassar harus siap dan Lorong Wisatalah jawabannya, itu tanggung jawab saya melakukan kemandirian ekonomi rakyat melalui Lorong Wisata,” tuturnya.

Camat Panakkukang Andi Pangeran Nur Akbar menuturkan dengan adanya Lorong Wisata warga tidak terpengaruh dengan adanya kenaikan harga.

“Di sini ada area kebun yang dikelola oleh kelompok wanita tani, jadi setelah ada hasil kebunnya secara proporsional akan dibagikan kepada masing – masing warga, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *