INSAN.NEWS || PANGKEP – Suasana Reses atau Temu Konstituen DPRD Kabupaten Pangkep di Daerah Pemilihan (Dapil) I Kecamatan Balocci, tepatnya di Kelurahan Balocci Baru, berlangsung terbuka dan penuh kritik konstruktif. Warga menyampaikan langsung beragam keluhan dan harapan, mulai dari soal kepemimpinan lurah hingga persoalan infrastruktur dasar yang tak kunjung diperbaiki.
Salah satu warga Dusun Beta-Beta, Abdul Latief, menyoroti anggaran Program Operasi Pembangunan (Popmas) yang dinilai kurang transparan. Ia juga mempertanyakan kepemimpinan lurah yang sudah dua periode menjabat, dan berharap adanya penyegaran di tingkat pemerintahan kelurahan.
“Lurah kami ini sudah dua periode menjabat. Kami ingin kepemimpinan baru yang lebih terbuka dan mendengarkan aspirasi masyarakat,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Pangkep, Abdul Rauf, menjelaskan bahwa pengelolaan dan penetapan anggaran Popmas bukan merupakan wewenang langsung anggota DPRD.
“Namun aspirasi ini akan kami komunikasikan dengan Bupati Pangkep agar dapat ditindaklanjuti. Semua langkah yang kami ambil bermuara pada kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Dari wilayah Kelurahan Sumpangbitta, Rabaniah menyampaikan keluhan tentang drainase air yang rusak dan jembatan tani yang sudah bertahun-tahun diusulkan warga namun belum terealisasi.
“Setiap hujan air meluap ke jalan dan rumah warga. Begitu juga jembatan tani, sudah lama kami usulkan tapi belum juga disentuh oleh pemerintah,” keluhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Abdul Rauf menegaskan kembali bahwa tugas pokok DPRD adalah memastikan masyarakat berdaya dan kebutuhan dasarnya terpenuhi. Ia menempatkan irigasi, air bersih, dan infrastruktur pedesaan sebagai prioritas utama dalam agenda kerja DPRD.
“Kami akan kawal semua aspirasi ini dengan serius. Tidak boleh ada warga yang merasa ditinggalkan oleh kebijakan pembangunan,” ujarnya menutup pertemuan, Rabu (15/10/2025/).
Reses di Balocci Baru ini memperlihatkan bahwa warga masih aktif dan kritis terhadap jalannya pemerintahan daerah. Aspirasi yang disampaikan diharapkan tidak berhenti di ruang diskusi, tetapi benar-benar diwujudkan dalam kebijakan dan pembangunan nyata untuk kesejahteraan masyarakat.