Moment News Opinions Pemerintahan Politik

‎SPM Kecam Sikap Kapolres Bima, Insiden Aksi Monta Memanas

IMG 20250912 WA0069
SPM Kecam Sikap Kapolres Bima, Insiden Aksi Monta Memanas
Daftar Isian Bacaan+

    INSAN.NEWS II Bima NTB, 12 – September – 2025 – Suasana aksi unjuk rasa di Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, pada Jumat (12/09/2025) berakhir ricuh. Serikat Pemuda Monta (SPM) mengecam keras tindakan Kapolres Bima yang dinilai arogan dan tidak humanis saat menangani massa.

    ‎Alih-alih meredam ketegangan, Kapolres justru disebut membentak dan mendorong ibu-ibu peserta aksi, bahkan memaksa massa agar segera membubarkan diri. Sikap ini, menurut SPM, memperburuk situasi dan memicu kekecewaan masyarakat.

    ‎Kericuhan bermula dari dugaan pengeroyokan oleh oknum Satpol PP terhadap sejumlah peserta aksi yang hendak melakukan audiensi di Kantor Camat Monta. Beberapa korban dilaporkan mengalami luka hingga harus mendapat perawatan di Puskesmas Monta.

    ‎“Korban pengeroyokan masih dirawat. Seharusnya Kapolres menenangkan massa dan keluarga yang protes menutup jalan, bukan malah membubarkan paksa. Tidak perlu arogan menghadapi massa sipil,” tegas perwakilan SPM dalam keterangannya.

    Aksi SPM sejatinya bertujuan menyampaikan sejumlah tuntutan, termasuk transparansi dan evaluasi kinerja Plt. Camat Monta. Namun, ketiadaan camat di lokasi membuat massa kecewa. Ketegangan kian meningkat ketika mereka berhadapan dengan Satpol PP, yang diduga melakukan pemukulan disertai ucapan bernuansa SARA.

    Jejak Perjuangan Seorang Kader Perempuan HMI: Dari Komisariat Kecil Menuju Forum Tertinggi HMI ‎

    Sebagai bentuk protes, massa menutup Jalan Lintas Parado–Monta hingga sore hari. Aparat kepolisian yang mengawal jalannya aksi dinilai gagal mengedepankan pendekatan persuasif. Kehadiran Kapolres di lokasi justru dianggap memperkeras situasi.

    ‎SPM menegaskan aparat semestinya bertindak melindungi warga, bukan mengintimidasi. “Tindakan arogan hanya memperkeruh suasana dan merugikan masyarakat sipil,” tambah pernyataan resmi SPM.

    ‎Hingga malam hari, ketegangan belum sepenuhnya reda. Massa mendesak kepolisian segera mengusut tuntas dugaan kekerasan yang dilakukan oknum Satpol PP serta mengevaluasi sikap Kapolres Bima dalam menangani aksi unjuk rasa. SPM menegaskan akan terus mengawal kasus ini demi keadilan bagi korban.

    × Advertisement
    × Advertisement