INSAN.NEWS || Sidenreng – Rappang – 21 Oktober – 2025 – Di tengah dunia yang sibuk mencari aman dan menukar kebenaran dengan kenyamanan, hanya moralitas dan idealisme yang mampu menuntun manusia agar tetap tegak. Kebenaran tidak butuh pembela yang ragu, dan keadilan tidak lahir dari lidah yang takut bicara.
Moralitas adalah cahaya batin; idealisme adalah tenaga penggeraknya. Tanpa keduanya, ilmu hanya menjadi topeng bagi keserakahan, dan politik berubah menjadi permainan tanpa nurani. Kebenaran harus dikatakan benar meski menyakitkan, dan kesalahan harus diakui salah meski melibatkan orang terdekat. Sebab, keberanian moral tidak lahir dari kalkulasi untung rugi, melainkan dari kesetiaan pada nilai.
Ilmuwan yang tahu kebenaran tetapi diam, sesungguhnya bukan bijak — ia dungu secara moral. Intelektual sejati tidak bersembunyi di balik kata “netral” ketika ketidakadilan berdiri di depan mata. Ia berpihak, bukan karena benci, tapi karena cinta pada kebenaran.
Di zaman yang penuh kelicikan ini, keberanian menentukan sikap adalah bentuk tertinggi dari kecerdasan. Lebih baik kalah karena jujur, daripada menang karena berkhianat pada nurani. Sebab sejarah tidak menulis nama orang yang pandai mencari aman, melainkan mereka yang berani berdiri tegak ketika semua orang berlutut.
Di Pojok Belakang Rumah. Rappang, 21 Oktober 2025
INSAN.NEWS – Menginspirasi Anda Follow Berita InsanNews di Google New