INSAN.NEWS || BANJARBARU – Peserta Intermediate Training (LK II) dan Latihan Khusus Kohati (LKK) HMI Cabang Banjarbaru melakukan observasi sosial di kawasan Jalan Kenanga, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Kegiatan ini menjadi bagian dari latihan analisis sosial guna memahami dinamika ekonomi rakyat dan persepsi moral masyarakat di tengah arus urbanisasi yang kian kompleks.
Dalam observasi tersebut, peserta menemukan warung yang menjadi objek kajian dalam kondisi tutup. Meski begitu, sejumlah warga sekitar memberikan keterangan bahwa warung tersebut kerap dikaitkan dengan stigma negatif. Namun, informasi yang diperoleh masih bersifat keterangan lisan dan memerlukan klarifikasi lebih lanjut.
Untuk memperkaya data lapangan, peserta juga menyambangi warung lain di sekitar lokasi. Dari hasil pengamatan, tidak ditemukan indikasi aktivitas melanggar norma sosial. Warung tampak seperti usaha kecil pada umumnya, dengan fasilitas sederhana dan aktivitas terbatas.
Seorang warga lokal berinisial D, yang berprofesi sebagai wirausaha, menyebutkan bahwa stigma sering kali muncul dari persepsi luar.
“Sebenarnya kami tidak masalah dengan warung-warung itu selama tidak mengganggu ketertiban. Cuma memang ada stigma dari luar, dianggap tempat negatif,” ujarnya, Senin (27/10/2025/).
Sekretaris Umum HMI Cabang Pangkep, Aminatuzzuhriah, yang juga menjadi peserta LKK, menilai kegiatan ini penting untuk menumbuhkan kepekaan sosial di kalangan kader.
“Observasi sosial ini mengajarkan kita untuk tidak menilai sesuatu hanya dari asumsi. Kader HMI harus turun langsung ke lapangan, mendengar, melihat, dan menganalisis dengan data yang benar,” tegasnya, Senin (27/10/2025/).
Senada dengan itu, Sekretaris Kohati HMI Cabang Pangkep, Saadatul Kamila, menekankan pentingnya perspektif gender dalam membaca fenomena sosial semacam ini.
“Perempuan seringkali menjadi objek stigma dalam ruang publik. Lewat observasi ini, kita belajar bagaimana memahami realitas sosial tanpa bias dan tetap berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan,” ujarnya.
Sementara itu, peserta asal HMI Cabang Sangatta, Aisyah, yang mengikuti Intermediate Training LK II HMI Cabang Banjarbaru, mengaku banyak memperoleh pengalaman berharga.
“Kami belajar bahwa analisis sosial bukan sekadar teori. Ini tentang membaca kenyataan, menemukan nilai, dan membangun kesadaran kritis kader HMI,” ungkapnya, Senin (27/10/2025/).
Hingga kini, tim peserta masih terus melakukan verifikasi data dan berencana melanjutkan observasi lanjutan untuk memperdalam hasil analisis. Kegiatan ini diharapkan mampu menghasilkan laporan sosial yang objektif, progresif, dan berorientasi pada perubahan masyarakat.
INSAN.NEWS – Menginspirasi Anda Follow Berita InsanNews di Google New


