Tentang Keterbatasan Indonesia Menangani Virus Corona diakhir dan awal tahun, ini Kata Ilmuan, Akademis dan Ketua Satgas

oleh -102 Dilihat
oleh
images 65
banner 1000250

Insan.News || JAKARTA  — Edukasi dan berita  Perkembang Virus

Corona Kapasitas Indonesia yang terbatas untuk memeriksa mutasi virus menyebabkan hingga saat ini belum diketahui pasti apakah varian baru virus corona yang pertama kali ditemukan di Inggris sudah menyebar di dalam negeri“,

— kata peneliti

Sementara itu, sejak awal pekan ini, sekitar 200 orang dari luar negeri sudah tiba di Indonesia menjelang penerapan larangan WNA masuk Indonesia mulai tanggal 1 Januari, dalam upaya mencegah penularan varian baru virus corona yang pertama dideteksi di Inggris.
Pemerintah sendiri mengatakan sudah melakukan berbagai upaya untuk memitigasi penyebaran varian virus, salah satunya dengan memberlakukan karantina wajib bagi mereka yang baru tiba dari luar negeri.

akan dilakukan pula upaya untuk mendeteksi varian virus baru”

kata pemerintah.

1609298246149
Kerumuan dibandara Sukarno Hatta (28/12) malam

Tentang Kerumunan di bandara,  Media sosial ramai setelah foto kerumunan orang di pintu kedatangan Terminal Tiga, Bandara Soekarno Hatta, pada Senin (28/12) malam beredar di internet.

Melalui keterangan tertulisnya Selasa (29/12), pengelola Bandara Soekarno Hatta mengatakan ada sekitar 200 orang dalam kerumunan itu yang tengah menunggu untuk diantar ke tempat karantina.

Ketua Satgas Udara Penanganan COVID-19 Kolonel Pas M.A Silaban mengatakan Proses menuju lokasi karantina menyebabkan adanya kepadatan di Terminal Tiga

“sebagaimana foto yang beredar di media sosial, karena sejumlah pesawat juga datang bersamaan,” kata Dia

Disisilain menurutnya, seluruh penumpang pesawat sudah berhasil dikarantina di sejumlah hotel yang ditunjuk pemerintah, kata pengelola bandara.

Sambungnya, Sikap Tanggap Satgas dalam Menanggapi celah kedatangan pengunjung internasional sebelum 1 Januari,  pengunjung telah diwajibkan mengikuti mekanisme pencegahan penularan virus corona yang ditetapkan.

Sesuai dengan aturan yang dikeluarkan tanggal 22 Desember, diatur bahwa pelaku perjalanan harus menyerahkan hasil PCR negatif dari negara asal yang berlaku 2×24 jam sejak keberangkatan.
Mereka juga diminta melakukan karantina selama lima hari.

Dilanjutkannya, mulai per 1 Januari 2021, seluruh WNA kecuali pejabat asing setingkat menteri dan pemegang izin tinggal di Indonesia, akan dilarang masuk.

Saya ingin menekankan bahwa kebijakan yang diambil pemerintah merupakan upaya untuk melindungi masyarakatnya dari penularan Covid-19 termasuk imported case dari varian baru yang ditemukan di Inggris,” ujarnya.

Tentang Varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris memiliki mutasi pada bagian “receptor-binding domain”, yang digunakan virus untuk menginfeksi sel tubuh manusia.

Dari Hasil Data yang dihimpun Wartaindo.Net, Kapasitas terbatas Indonesia Hingga kini Satgas belum menerima laporan varian baru virus corona yang pertama dideteksi di Inggris dan diumumkan pada 20 Desember lalu (berdasarkan hasil investigasi dan wawancara)

Sedang, negara tetangga Indonesia, seperti Singapura, juga beberapa negara Asia seperti Hong Kong, Korea Selatan, dan Jepang sudah mendeteksi varian itu.
Mutasi baru ini telah terdeteksi di banyak negara Eropa, Kanada, Korea Selatan dan juga India.

Dari Kalangan Ilmuan mengatakan Mutasi virus Covid-19 ini menular secara lebih cepat namun tidak ada bukti yang menunjukkan menyebabkan sakit yang lebih parah pada mereka yang terjangkit.

Walaupun belum terdeteksi di Indonesia, bukan berarti varian virus baru belum masuk ke Indonesia“, kata ahli virus Sidrotun Naim.

Sidrotun menyorot kapasitas Indonesia yang terbatas dalam mendeteksi mutasi virus melalui whole-genome sequencing atau pengurutan gen virus secara menyeluruh.

Apakah Indonesia ada atau belum varian itu, kita tidak bisa bilang ada atau tidak, Yang jelas datanya kita tidak punya karena kita tidak melakukan sequencing atau pengurutan DNA varian baru” bebernya

Bagaimana bisa tahu keberadaanya, ya harus dilakukan sequencing memang. Misalnya untuk saat ini sedang banyak penularan di Jakarta, coba itu di sequence sudah ada (varian virus baru) atau belum,” sambung Sidrotun.

kata Sidrotun Naim, Proses mengetahui adanya varian baru ini terkendala karena memakan banyak biaya dan waktu.

Sidrotun merujuk data genom virus yang dikumpulkan dari berbagai negara di Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) hingga Desember.

Dari sekitar 300.000 data, Indonesia baru melaporkan pengurutan genom 125 virus corona, baik secara utuh maupun parsial, dengan berdasarkan data terbaru di bulan Oktober.

Disisi lain, Meski Sidrotun memuji kemampuan Indonesia yang sudah meningkat pesat terkait pengujian genom virus, data itu menunjukan Indonesia masih di belakang negara tetangganya.

Malaysia, misalnya, sudah melaporkan 295 data dan Singapura dengan sekitar 1.500 data.

Sementara, setengah dari total data global, dilaporkan oleh Inggris.

Padahal, menurut Ketua Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada, Profesor Gunadi, Indonesia idealnya bisa melakukan pengurutan genom 3.000 virus, atau ini semua data global.

Sejauh ini, kata Gusnadi UGM sudah mengurutkan genom 19 virus dan mengapa pemeriksaan varian virus penting.

Pertama untuk mengetahui jika ada mutasi baru yang diimpor dari luar, yang kedua mungkin ada mutasi baru di Indonesia itu juga bisa, mengingat November, Desember, jumlah kasus meningkat pesat,” kata Gunadi.

Peningkatan kasus pesat, kata Gunadi, terjadi di Inggris dan Afrika Selatan, dan saat diperiksa di kedua negara tersebut terdeteksi varian virus baru.

Kami hipotesisnya di Indonesia mungkin ada varian atau mutasi baru yang spesifik Indonesia. Itu fungsinya surveilans genomic. Nanti ketahuan itu,” ujarnya.

Masih terlalu awal untuk memastikan, namun para ilmuwan khawatir virus Covid-19 akan mengalami mutasi yang membuatnya mampu lolos dari vaksin.

Sedangkan, juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan pemerintah berkomitmen untuk melakukan pemetaan genetik virus corona untuk dapat memahami distribusi dan karakter virus.

Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan pada bulan Desember ini sudah dilakukan upaya untuk mempercepat deteksi mutasi virus corona.

Salah satunya, kata Bambang, dengan memberikan dana ke lembaga Eijkman untuk melakukan pemeriksaan genom 1.000 virus corona.

Tingkatkan penelusuran
Menurut ahli virologi Sidrotun Naim, Indonesia bisa mengejar untuk melakukan pengurutan genom virus dengan memeriksa bagian-bagian penting virus saja, tidak perlu secara keseluruhan.

Bukan hanya karena pertimbangan biaya, tapi juga kecepatan,” ujarnya.

Indonesia bisa buat target, misal dalam sebulan harus 10 WGS (pemeriksaan keseluruhan) dan 100 parsial,” sambungnya.

Dengan keterbatasan yang ada untuk melakukan surveilans berbasis genom, Sidrotun menekankan pentingnya penelusuran kasus Covid-19 demi memutus penularan virus.

Kalau mau menangani pandemi, fokus di peningkatan kapasitas tes, tracing, isolasi dan disiplin masyarakat. Tracing manual asal serius sudah sangat membantu,” tutup Sidrotun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *