Insan.news || Maros – Penyaluran Bantuan Sosial secara non tunai kepada masyarakat dinilai lebih efisien, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat kualitas, serta tepat administrasi.
Selain itu, penyaluran bansos non tunai (BPNT) 2023 juga dapat membiasakan masyarakat untuk menabung karena pencairan dana bantuan dapat mereka atur sendiri sesuai kebutuhan.
Dalam Penyaluran Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dapat dilakukan penarikan Tunai di Outlet Himbara/ATM atau Agen.
Seperti Yang terjadi di Sulawesi Selatan. Pihak Redaksi INSAN NEWS Melakukan Penelusuran di Agen 46 (Agen Bank BNI) Di Dusun Panasakkang Desa Kurusumange Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros. Hari ini, Selasa (14/03/2023) Pagi.
Dari Informasi yang di Himpun, Media mendapati bukti (penarikan) pada lebih dari satu Peserta KPM.
“Dari 400 ribu dipotong 50 ribu kasian” kata salah Satu PKM yang belum mau disebutkan Namanya.
“Saya minta maaf, saya bicara apa adanya. Saya datang cek kartuku ada saldonya 400 ribu, katanya 2 bulan jadi 1 bulanya potongan 25 ribu” tambanya
Diketahui, pada Tahun 2023, Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) ditargetkan sejumlah 18,8 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia, dan nominal bantuannya sebesar 400 ribu rupiah untuk 2 bulan.
Peserta KPM juga dapat menggunakan Kartu elektronik dapat digunakan untuk memperoleh beras, telur, dan bahan pokok lainnya di pasar, warung, toko sesuai harga yang berlaku sehingga rakyat juga memperoleh nutrisi yang lebih seimbang, tidak hanya karbohidrat, tetapi juga protein, seperti telur.
Untuk menyalurkan Basos 2023 Non Tunai (BPNT) ini, diawali dengan pendaftaran peserta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dilakukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).Sumber data dari bansos 2023 ini adalah Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang masuk kedalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
