Gerakan Pangan Murah; Pemprov Sulsel Gelar di 36 Titik

oleh -1704 Dilihat
oleh
Gerakan Pangan Murah
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, dalam mengikuti Launching Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak Se-Indonesia Dalam Rangka Hari Pangan Sedunia, yang dilaksanakan secara virtual, dari Baruga Lounge Kantor Gubernur, Senin, 16 Oktober 2023.

Gerakan Pangan Murah Sulsel

INSAN.NEWS || Makassar – Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mengikuti Launching Gerakan Pangan Murah  Serentak Se-Indonesia Dalam Rangka Hari Pangan Sedunia, yang dilaksanakan secara virtual, dari Baruga Lounge Kantor Gubernur, Senin (16/10/2023).

Gerakan Pangan Murah (GPM) dilaksanakan di 36 titik

Bahtiar mengatakan Gerakan Pangan Murah (GPM) dilaksanakan di 36 titik pada 24 kabupaten/kota di Sulsel.

“Gerakan Pangan Murah sebagai upaya menjaga stabilitasi pasokan harga pangan, dan meringankan beban masyarakat dengan menghadirkan pangan murah dan berkualitas” Kata Bahtiar Usai Launching GPM Serentak se Indonesia

Bahtiar mengungkapkan, kondisi inflasi di Sulsel cukup terkendali. Berdasarkan data perkembangan inflasi, Sulsel pada Bulan Agustus yang berada diangka 3,53 (MoM) sedangkan pada Bulan September berada diangka 2,33 (MoM) atau selisih 1,0.

Untuk menekan angka inflasi, Bahtiar telah mengeluarkan sejumlah kebijakan. Salah satunya, Gerakan Menanam 10 Pohon Cabai Setiap ASN. Diketahui, Cabai merupakan salah satu komoditi penyumbang inflasi di Sulsel.

Gerakan Pangan Murah sebagai Upaya Pengendalian Inflasi?

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dalam arahannya, mengatakan, sesuai perintah Presiden Jokowi, pihaknya berfokus membantu menstabilkan harga pangan di semua daerah. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan inflasi.

Dengan mengacu data ketersediaan pangan dalam negeri dari Badan Pusat Statistik (BPS), kata Tito, pihaknya mengetahui langsung daerah yang surplus dan defisit pangan, serta kondisi pangan di setiap pasar.

“Oleh karena itu, Satuan Tugas (Satgas) Pangan di setiap daerah harus turun cek stok atau kondisi pangan setiap hari di pasar-pasar, terutama sembilan bahan pokok, sekarang jadi 12,” kata Tito.

Jika terdapat kenaikan harga, Tito meminta dilakukan pengecekan agar segera dapat dilakukan intervensi.

“Soal kenaikan harga, apakah suplai yang kurang atau distribusinya yang macet, sehingga kami dapat menekan inflasi,” katanya.

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian (Mentan) yang juga Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan, setiap daerah memiliki tanggung jawab yang sama dalam menghadirkan kecukupan beras. Oleh karena itu, dia berjanji akan memberikan hadiah khusus bagi daerah yang mampu memproduksi beras dengan tinggi.

Arief berharap, cara tersebut dapat membuat produksi pangan cukup untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri.

INSAN.NEWS – Menginspirasi Anda
Follow Berita Insan News di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *