HmI Bulukumba Dan IMADIKLUS Indonesia Kritik Peran Pendidikan Non Formal Kabupaten Bulukumba Dalam Mengurangi Angka Anak Putus Sekolah

oleh -94 Dilihat
IMG 20220901 WA0000
banner 1000250

Insan.news || Bulukumba – Kajian internal bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan dan Pemuda (PTKP) Himpunan mahasiswa islam (HMI) Cabang Bulukumba dalam menyikapi persoalan dan dampak dari banyaknya masyarakat yang putus sekolah di kabupaten Bulukumba menuai kritik dari kader HMI dan IMADIKLUS Indonesia, Kamis, 01/09/2022.

Menurut Wasekum PTKP HmI Cab. Bulukumba Isranda, dari persentasi data di himpun oleh organisasi Himpunan mahasiswa Islam ketika melihat kondisi yang ada di kabupaten Bulukumba khususnya maka ada 3 poin besar yang menjadi penilaian. Pertama adalah akan menimbulkan banyaknya pengangguran, yang kedua yakni meningkatnya angka kemiskinan,dan yang ketiga adalah angka kriminalitas.
“Apabila anak-anak muda putus sekolah maka ada tiga hal yang menjadi pengaruh utamanya,yaitu pengangguran,kemiskinan dan kriminalitas ataupun kenakalan remaja”,ucapnya.

Ketika melihat angka putus sekolah yang ada di Kabupaten Bulukumba berdasarkan dari apa yang telah disampaikan oleh Bupati Bulukumba sesuai dengan laporan Dinas Pendidikan bahwa angka putus sekolah dari umur 7 – 18 Tahun itu kurang lebih 8.688 orang, meskipun ada perbedaan dari tolak ukur umur atas perhitungan statisti Kab. Bulukumba dari umur 7-24 Tahun kurang lebih 30.788 orang meskipun data statistik ini belum diperbaharui secara keseluruhan.

“angka 8000 itu termasuk angka yang sangat tinggi jika kita berpatokan pada usaha pengembangan sumber daya manusia di Kab. Bulukumba”,Tambahnya.

Selain itu permasalahan pokok dari banyaknya anak muda-mudi yang putus sekolah di Butta Panrita Lopi pada sisi Pengangguran dan Kemiskinan sangat miris untuk wilayah kabupaten yang memiliki fasilitas pendidikan yang cukup seperti Bulukumba.

Baca;  Pembukaan Kegiatan Semarak HUT Proklamasi Mahasiswa KKN UINAM Posko IV Desa Bonto Matene

“Angka sebelumnya menunjukkan bahwa angaka pengangguran dibulukumba itu kurang lebih 10.515 orang dan angka kemiskinan mencapai 31.250 orang yang tersebar dari persentase penduduk yang ada”,bebernya.

Menurutnya salah satu peran penting pendidikan itu sudah jelas dengan hadirnya PKBM dan SKB dibawah naungan Dinas Pendidikan Kab.Bulukumba adalah sebagai wadah untuk tetap menjada stabilitas sumber daya manusia khusunya yang putus sekolah dan juga sebagai bukti kongkrit dari pengembangan SDM melalui jalus Swasta maupun Negeri.

“Tentunya disini kita ketahui bersama bahwa hadirnya Pendidikan Non Formal adalah meminimalisir daripada penambahan angka putus sekolah di Kab.Bulukumba”,tegasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah Se-Indonesia (IMADIKLUS Indonesia) A. Firdaus bahwa pentingnya Pendidikan Non Formal dalam mengurangi angka putus sekolah itu bernilai sebuah kewajiban bersama.

“Kami dari IMADIKLUS Indonesia hadir sebagai fasilitator untuk membantu kerja-kerja pemerintah daerah sekaligus mengawasi untuk mengurangi angka anak putus sekolah dan juga dalam rangka mengurangi angka pengangguran di setiap Kabupaten se-indonesia khusunya Kabupaten Bulukumba”,jelasnya.

Satuan Pendidikan Non Formal ( SPNF) memiliki banyak lembaga dan itu diharapkan mampu menopang pengembangan SDM Bulukumba salah satunya PKBM yang berjumlah kurang lebih 33 Lembaga.

“IMADIKLUS Indonesia juga berperan sebagai anggota konsersium PNFI yang sementara mengawal RUU Sistem Pendidikan Nasional dalam program Legitimasi Nasional 2022, maka dari itu kami berharap semua PKBM dan juga SKB yang ada di Bulukumba sebaiknya menyelesaikan Progres yang disiapkan oleh Pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Riset Dan Teknologi melalui perpanjangan tangan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,Pendidikan Dasar Dan pendidikan Menengah dan dilanjutkan oleh Bidang Pembinaan PAUD Dan PNF Dinas Pendidikan Kab. Bulukumba”,tutupnya.

Baca;  Pembukaan Kegiatan Semarak HUT Proklamasi Mahasiswa KKN UINAM Posko IV Desa Bonto Matene

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *