INSAN.NEWS || Pangkep – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pulau Kalukalukuang, kelurahan Kalukalukuang, Kecamatan Liukang Kalukuang Masalima (Kalmas), Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) dikeluhkan masyarakat nelayan, pasalnya SPBU diduga membuka ruang bagi mafia BBM jenis solar. Rabu (21/08/2024).
Diketahui, SPBU satu harga di pulau Kalukalukuang yang menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dan pertalite. SPBU tersebut diduga bermain mata dengan oknum pengusaha telur ikan terbang non lokal dimana diduga oknum pihak SPBU mebuka jalan untuk melakukan peraktek monopoli BBM tentu saja itu dapat merugikan masyarakat lokal Pulau kalu kalukuang pada khususnya, naasnya oknum pengusaha ini diindikasi menjual kembali ke nelayan melayan dengan harga yang tidak wajar sangat jauh dari BBM subsidi atau satu harga.
Salah satu masyarakat nelayan inisial R, mengeluhkan naiknya harga bahan bakar yang dijual pada SPBU tersebut.
“Iye, kami kalah dari pelaku bisnis karena kami tidak punya uang jadi tidak bisa berbuat apa-apa,” keluhnya.
Lanjut dikatakan ke media ini, R mengira kehadiran SPBU di pulaunya akan membantu masyarakat nelayan seperti dirinya, ternyata hanya berlaku bagi pemilik modal (pebisnis).
“Harganya ada 10.000-12.000, Iyee pembeli pendatang (pebisnis) diuntungkan, kami tidak dapat membeli solar karena mahal, sudahmi juga napanjar bos-bos” ungkap R.
Dalam menanggapi insiden tersebut, Garda Nusantara Pangkep (GEMA) menyatakan sikap akan mengawal kasus tersebut sampai pertamina sehat kembali.
“Kami dari Gema Garda Nusantara akan mendesak Polres Pangkep untuk memanggil dan memeriksa oknum pengusaha yang diduga menyalagunakan minyak subsidi jenis solar dan diduga memonopoli dan memanggil pemilik SPBU Kalukalukuang,”tegasnya Ketua GEMA.
Pada dilakukan wawancara Aktivias GEMA pernah melakukan investigasi langsung pada m
“Menurut hasil investigasi kami (Aktivis GEMA) bahwa minyak jenis solar tersebut diduga dimonopoli dengan cara melakukan dipanjar atau DP. Sebelum minyak sampai ke SBPU Kalukuang minyak tetsebut sudah ada yang punya karna telah dibayar lebih awal, tentu saja ini merugikan masyarakat lokal pulau Kalukalukuang, tujuan pemerintah mengeluarkan BBM bersubsidi guna untuk mensejahtrakan rakyatnya, lantas kalau begini model oknum pengusaha tentu saja sangat merugikan masyarakat pulau karna diduga tidak dapat menikmati program pemerintah pusat BBM Subsidi 1 harga, karna tetap mereka memperoleh minyak jenis solar dengan dugaan kisaran harga 10-12 ribu perliter,” terangnya.
“Kejadian ini sangatlah tragis bagi orang orang pulau karna seolah olah diperalat dan dimanfaatkan oleh oknum pengusaha untuk memperkaya mereka dan menyengsarakan masyarakat nelayan dan kami juga mendesak pihak polres pangkep untuk memanggil pihak SPBU kalu kalukuang karna kami menduga hal ini terindikasi adanya kongkalikong dengan oknum pengusaha,” pungkasnya.
INSAN.NEWS – Menginspirasi Anda
Follow Berita Insan News di Google News