Insan.news || Makassar – Jelang hari jadi ke 353, Provinsi Sulawesi selatan (Prov Sulsel) memperlihatkan ketangguhannya dengan memperlihatkan kinerja dan akselerasi positifnya. Pertumbuhan ekonomi terus mengalami peningkatan, inflasi terendah dibandingkan daerah lain di Indonesia, kemiskinan menurun, nilai ekspor terus naik dan lain sebagainya.
Atas capaian tersebut, pengamat ekonomi dari Universitas Hasanuddin Prof Dr Indrianty Sudirman mengatakan, statustik ini sulit dicapai di tengah kondisi bangsa yang mengalami pandemi selama dua tahun.
Baca juga :
Sekda Sulsel Buka Bimtek Vaksioner Dan Data Encoder PMK
Namun, lanjutnya, hal ini bisa dicapai jika daerah mampu memperbaiki fondasi ekonomi yang berbasis pada nilai tambah. Dan di sinilah, lanjut Prof Indrianty, peran pemerintah provinsi di bawah kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman sebagai gubernur bisa melaksanakan ini.
“Pemerintah provinsi Sulsel telah berhasil memperbaiki pondasi ekonomi yang berbasis pada peningkatan nilai tambah komoditas di sulsel,” ujar Prof Indrianty, Selasa (18/10/2022) di Makassar.
Pondasi ekonomi yang berbasis nilai tambah adalah dimana pemerintah
terus berupaya meningkatkan nilai tambah hasil produksi di dalam negeri dalam halnini di Sulsel dengan mendorong hilirisasi. Produk baku bukan menjadi sebuah sasaran utama tapi itu sasaran antara. Hilirasasi yang didengungkan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman adalah peningkatan nilai tambah di kelas kelas Usaha Kecil Mikro.
Ini penting karena dengan sistem hilirisasi, masyarakat lebih memiliki banyak keuntungan dan cenderung lebih berdaulat dari sisi ekonomi.
Selain itu, berbagai jejaring kerjasama internasional oleh Gubernur mampu dan berhasil dikembangkan sehingga menambah kapasitas sumber daya dan pengelolaan serta meningkatkan investasi.
“Inilah yang membuat Sulsel terus naik ya,” ujar prof Indrianty.