Moment

Perkuat Toleransi Antar Umat Beragama, Danny Gelar Forum Sipakainge

Danny
Danny Pomanto Saat membuka Forum Sipakainge, selasa (20/12/2022)
Daftar Isian Bacaan+

    Insan.news || Makassar – Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto – Danny –  terus membuktikan daerah yang dipimpinnya merupakan kota paling toleran.

    Lewat Forum Sipakainge, Danny Pomanto mengumpulkan tokoh agama. Mulai dari Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.

    Forum yang berlangsung di Hotel Four Point by Sheraton itu turut dihadiri Wakil Wali Kota Fatmawati Rusdi dan seluruh jajaran OPD lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Selasa (20/12/2022) malam.

    Baca juga :
    Danny Upayakan Toleransi Antar Umat Beragama Daerah Pimpinannya

    Danny Pomanto mengatakan Forum Sipakainge digagas untuk kita bisa saling mengingatkan, saling menghargai, dan mencari solusi terhadap masalah-masalah bersama di Kota Makassar.

    Munafri Arifuddin Tekankan Kerja Keras dan Reformasi Birokrasi di Forum LK III HMI

    “Kita boleh berbeda keyakinan, kita boleh berbeda mazhab, tapi dalam hal masalah sosial harus kita satu,” kata Danny Pomanto.

    Dalam forum tersebut, Danny Pomanto juga memberikan kesempatan kepada perwakilan masing-masing agama untuk memberikan masukan untuk Kota Makassar yang lebih baik kedepannya.

    Selain forum ini mendapat respon positif dari para tokoh umat beragama, ia juga menampung banyak masukan. Salah satunya pelibatan masing-masing agama terhadap program pemerintah kota harus detail.

    “Forum ini alhamdulillah mendapat sambutan luar biasa dari semua agama. Mereka mau semua detail, Ia minta bukan cuma konsep agama karena di dalamnya itu ada Ormas dan mazhab,” tuturnya.

    Masukan lain, lanjut Danny adalah terkait pendidikan pada anak. Intinya, guru agama di sekolah harus lebih diperkuat.

    100 Hari Kerja, Pemerintahan Appi-Aliyah Alokasikan 2,3 M Bangun Stadion

    “Ada juga masukan agar anak-anak dididik mengenai konsep perbedaan. Jadi di samping agamanya, ada juga agama lain,” ucapnya.

    Bentuk toleransi itu akan diwujudkan dengan memasang ornamen pada saat perayaan hari ibadah masing-masing di Anjungan Pantai Losari.

    “Itu masukan lewat WA, jadi misalnya Natal ada pohon natal di sana, kalau lebaran ada bedug, dan begitu juga kalau hari raya waisak. Jadi ada sebuah plaza pemersatu,” tutupnya.

    Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Makassar Muhammad Syarif menyampaikan forum itu turut dirangkaikan dengan pemberian dana hibah ke lembaga keagamaan.

    Kata dia, untuk tahun ini Bagian Kesra Makassar telah mengeluarkan dana Rp 40 Miliar. Rinciannya, Rp 30 Miliar untuk bantuan hibah dan kurang lebih Rp10 Miliar insentif pekerja di rumah ibadah.

    Tukin Guru dan Tenaga Kesehatan Kepulauan Capai 2,5 Juta Perbulan di Makassar

    × Advertisement
    × Advertisement